Thai AirAsia X Bakal Kembalikan Dana 6.500 Pemesanan Berbayar

Salah satu armada AirAsia. (Foto: Narsum.id/Pixabay)

Jakarta | Thai AirAsia X berkomitmen untuk membayar pengembalian dana secara penuh ke 6.500 pemesanan berbayar selama dua tahun pandemi, bahkan ketika maskapai sedang mengalami kebangkrutan.

Direktur Thai AirAsia X Tassapon Bijleveld mengatakan, setelah pengadilan kebangkrutan Thailand menerima petisinya pada 17 Mei, pengadilan akan mendengar dari kreditur jika ada keberatan.

Maskapai ini dilaporkan telah mengumpulkan utang sekitar 25 miliar baht atau Rp 10,4 triliun, dengan proporsi utama dikaitkan dengan kontrak sewa pesawat. Sebelumnya, Thai AirAsia X memiliki 15 jet pada tahun-tahun pra-pandemi, namun dipangkas menjadi lima pesawat tahun ini.

Tassapon mengatakan, jika kreditur mendukung petisi kebangkrutan, maskapai dapat melanjutkan rencana rehabilitasi, yang diharapkan selesai pada kuartal ketiga tahun depan.

Baca Juga :   Pemerintah Dukung Masyarakat Memperoleh Manfaat dari Pariwisata Labuan Bajo

6.500 pemesanan yang dilakukan sebelum proses kebangkrutan dan pemesanan baru mulai 17 Mei tidak akan terpengaruh oleh proses pengadilan. Dia mengatakan pemesanan ini akan berhak atas pengembalian uang tunai atau kredit.

“Di bawah perlindungan kebangkrutan, kami dapat bernegosiasi untuk rekonsiliasi utang, yang dapat membantu meringankan beban keuangan kami dan memungkinkan kami untuk fokus pada ekspansi penerbangan seperti yang direncanakan,” kata Tassapon seperti dikutip dari Bangkok Post.

Saat menghadapi pengadilan kebangkrutan, maskapai dapat tetap mengoperasikan penerbangan luar negeri seperti biasa. Maskapai berencana melanjutkan semua rute ke Korea Selatan dan Jepang dalam tahun ini, dengan target mengangkut 300.000 penumpang, menurun dari angka 2 juta pada 2019.[]