Krisis Pangan, Pelabuhan Laut Hitam Ukraina Bakal Segera Dibuka Kembali

Ilustrasi biji-bijian. (Foto: Narsum.id/Pixabay/klaber)

Narsum.id | Jakarta – Turki mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina akan menandatangani kesepakatan pada Jumat, untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam Ukraina untuk ekspor biji-bijian. Hal ini diharapkan dapat meredakan krisis pangan internasional yang disebabkan oleh invasi Rusia.

Mengutip Reuters, baik pihak Ukraina maupun Rusia tidak segera mengkonfirmasi pengumuman oleh kantor kepresidenan Turki itu. Namun dalam pidato video larut malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengisyaratkan pelabuhan Laut Hitam negaranya akan dibuka blokirnya dalam waktu dekat.

Dalam pidato itu, Zelenskiy terutama berfokus pada potensi pasukan Ukraina untuk mendapatkan keuntungan di medan perang. Ia juga mengatakan, “Dan besok kami juga mengharapkan berita untuk negara kami dari Turki mengenai pemblokiran pelabuhan kami.”

Pemblokiran Laut Hitam Rusia telah mengurangi pasokan ke pasar di seluruh dunia dan membuat harga gandum melonjak signifikan sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Baca Juga :   PM Italia Draghi Resmi Serahkan Pengunduran Diri ke Mattarella

Rusia telah membantah bertanggung jawab atas krisis pangan yang terjadi, sebaliknya malah menyalahkan efek sanksi Barat karena menghambat ekspor makanan dan pupuknya sendiri dan Ukraina, karena menambang pelabuhan Laut Hitamnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price mengatakan pihaknya akan fokus meminta pertanggungjawaban Rusia untuk melaksanakan perjanjian itu.

Sebelumnya, PBB dan Turki telah bekerja selama dua bulan untuk menengahi apa yang disebut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai kesepakatan “paket” untuk melanjutkan ekspor biji-bijian Laut Hitam Ukraina dan memfasilitasi pengiriman biji-bijian dan pupuk Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa blok 27 negara mengusulkan untuk meringankan beberapa sanksi sebelumnya, dalam upaya untuk menjaga keamanan pangan global, dan Rusia berharap ini akan menciptakan kondisi untuk ekspor biji-bijian dan pupuk tanpa hambatan. []