Coachella Jadi Pelopor Bagi Industri Tur Multi-miliar Dolar

Festival Musik dan Seni Lembah Coachella, 15 April-24 April 2022, di Indio, California, Amerika Serikat (AS). (Foto: Narsum.id/Twitter @coachella)
Festival Musik dan Seni Lembah Coachella, 15 April-24 April 2022, di Indio, California, Amerika Serikat (AS). (Foto: Narsum.id/Twitter @coachella)

Jakarta | Festival Musik dan Seni Lembah Coachella telah berlangsung sejak 15 April-24 April 2022, di Coachella Valley di Indio, California, Amerika Serikat (AS). Ajang tahunan ini akhirnya kembali digelar pertama kalinya sejak awal pandemi 2020.

Coachella kali ini menampilkan Billie Eilish, Harry Styles, dan The Weeknd dengan bintang EDM Swedish House Mafia sebagai headliner, secara tradisional memulai rangkaian konser musim panas tahun ini.

Coachella pun dianggap sebagai pelopor bagi industri tur multi-miliar dolar yang masih goyah setelah kemunduran pandemi yang terus-menerus. Sebelumnya, edisi Coachella 2020 dibatalkan ketika pandemi baru mulai, diikuti dua tahun pembatalan yang kacau, pertunjukan yang dijadwalkan ulang, dan perombakan susunan pemain.

Setelah festival skala besar lainnya, termasuk Lollapalooza tahun lalu, memerlukan bukti vaksinasi atau hasil negatif Covid-19, Coachella mengumumkan tidak akan memerlukan tindakan mitigasi seperti itu, termasuk masker atau jarak sosial. Meski demikian, panitia tetap menyediakan ada dua lokasi pengujian di area festival.

Baca Juga :   Biden Luncurkan Tindakan Eksekutif Saat Gelombang Panas Menghantam AS

Festival ini diadakan sebagian besar di luar, menyambut sekitar 125.000 orang yang bersuka ria setiap hari dari dalam dan luar AS, banyak dari mereka berkemah dan mengisi hotel di dekatnya.

Coachella juga merupakan anugerah bagi kota Indio, sebuah kotamadya gurun yang berpenduduk kurang dari 95.000 orang yang slogannya adalah “Kota Festival”. Bersama dengan Coachella, Indio menyelenggarakan konser besar termasuk Stagecoach acara folk dan country, dan kembalinya mereka menawarkan manfaat ekonomi yang besar bagi daerah tersebut.

Juru bicara Indio Brooke Beare menyebutkan, kota itu menerima sekitar USD 3 juta setiap tahun dalam pendapatan langsung dari festival, termasuk dolar pembagian tiket dan pajak hunian sementara dari para pekemah. Beare mengatakan kepada AFP bahwa daerah itu sangat diuntungkan di setiap sektor, mulai dari perhotelan hingga restoran dan pompa bensin.[]