Jakarta – Polda Metro Jaya berhasil menangkap Hendry Susanto, bos robot trading Fahrenheit. Kini, Hendry Susanto yang menjabat sebagai Direktur Utama PT FSP Akademi Pro yang membawahi robot trading Fahrenheit, ditahan di rutan Bareskrim Polri sejak Selasa, (22/03/2022).
Sebelumnya, Polisi telah menangkap 4 orang pelaku investasi robot trading Fahrenheit berinisial D, ILJ, DBC, dan MF. Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes. Pol. Auliansyah Lubis mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan empat pelaku investasi bodong yang sudah tertangkap, mereka menyebut bahwa Hendry Susanto adalah direktur PT FSP Akademi Pro.
“Kami tadi sudah memeriksa daripada data perusahaan tersebut, memang direkturnya HS,” tutur Kombes Auliansyah Lubis dikutip Rabu, (23/03/2022)
Ia juga memaparkan, dari 4 orang yang ditangkap itu, 3 orang pelaku ditangkap di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat. Sedangkan satu pelaku lainnya diamankan di Alam Sutera, Tangerang.
“Jadi tiga ditangkap di Taman Anggrek, satu di Tangerang di kawasan Alam Sutera,” ungkap Kombes Auliansyah Lubis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Dirreskrimum Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa para pelaku berperan sebagai admin, pengelola website, dan mencari member atau mengajak khalayak berinvestasi di robot trading Fahrenheit.
Kini, 4 orang pelaku tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan Pasal 28 Ayat 1, Pasal 27 Ayat 2, dan Pasal 45 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Kemudian juga kami menerapkan Pasal 105, Pasal 106 Undang-Undang Perdagangan, kemudian pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), kemudian Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP,” tandas Kombes Auliansyah Lubis.
Setidaknya, ada 55 laporan yang diterima dan lebih dari 100 orang yang mengadukan soal dugaan investasi bodong tersebut ke Polisi. Sejumlah korban melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim, termasuk aktor Chris Ryan yang melaporkan tindak pidana penipuan yang dialaminya melalui platform Fahrenheit pada Selasa (15/03/2022).
Fahrenheit diduga sengaja menghilangkan uang yang dimasukkan para anggota aplikasi. Bahkan menurut Chris, uang yang hilang tak tanggung-tanggung totalnya mencapai Rp5 triliun.
“Mereka dengan sengaja selama satu jam me-margin-call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun (dari keseluruhan korban),” ungkap Chris Ryan di Bareskrim Polri.
Chris Ryan beralasan, bermain robot trading Fahrenheit lantaran tergiur oleh peluang pemasukan tambahan untuk memenuhi kebutuhan di tengah pandemi Covid-19. []
Leave a Reply