UE Makin Ketar-Ketir Akibat Komentar Putin Soal Pasokan Gas

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Narsum.id/Pixabay)

Narsum.id | Jakarta – Presiden Vladimir Putin menegaskan bahwa aliran gas Rusia ke pelanggan Eropa berkurang akibat kesalahan Barat sendiri dan bisa terus berkurang.

Pernyataan itu semakin memberi tekanan bagi Uni Eropa, yang khawatir Rusia bisa memotong pasokan gas untuk mendatangkan malapetaka ekonomi dan politik di Eropa pada musim dingin.

Mengutip Al Jazeera, Uni Eropa pada Rabu (20/07/2022) akan menguraikan rencana darurat untuk mengurangi permintaan gas dalam beberapa bulan.

Putin menyatakan, jika turbin tidak segera diganti, maka jumlah gas yang dipompa melalui pipa Nord Stream ke Jerman akan turun lebih jauh, dari 60 juta menjadi sekitar 30 juta meter kubik per hari, atau sekitar seperlima dari kapasitasnya.

Baca Juga :   PM Italia Draghi Resmi Serahkan Pengunduran Diri ke Mattarella

Hal itu diungkapkannya kepada awak media saat ia menghadiri pembicaraan dengan pemimpin Iran dan Turki di Teheran, Iran.

Menurut Putin, ada lima unit pompa gas yang dioperasikan oleh Siemens Energy di Nord Stream 1. Sementara satu unit lagi rusak karena “lapisan dalam runtuh”.

Nord Stream 1, yang mengalir di dasar Laut Baltik ke Jerman, telah menjadi fokus sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, dalam apa yang Rusia gambarkan sebagai “operasi militer khusus”.

Raksasa gas Rusia, Gazprom, telah mengurangi pengiriman gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman sebesar 60% pada bulan lalu, dengan alasan masalah teknis setelah turbin yang dikirim Siemens ke Kanada untuk perbaikan tidak dapat dikembalikan karena sanksi.

Baca Juga :   Starbucks Berencana Membuka 30 Gerai Baru di Thailand

Putin menambahkan, Rusia bisa meluncurkan pipa Nord Stream 2 yang baru saja selesai, yang belum pernah beroperasi. Namun pipa tersebut hanya akan memiliki setengah dari kapasitas, lantaran sisanya telah digunakan oleh Rusia untuk kebutuhan domestik. []