Credit Suisse Terancam Kehilangan USD 500 Juta dalam Kasus Asuransi Jiwa

Credit Suisse Terancam Kehilangan USD 500 Juta dalam Kasus Asuransi Jiwa. (Foto: Narsum.id/credit-suisse.com)
Credit Suisse Terancam Kehilangan USD 500 Juta dalam Kasus Asuransi Jiwa. (Foto: Narsum.id/credit-suisse.com)

Jakarta | Pengadilan Bermuda memutuskan mendukung mantan Perdana Menteri Georgia Bidzina Ivanishvili dan keluarganya dalam melawan cabang asuransi jiwa lokal Credit Suisse. Atas putusan itu, Credit Suisse menghadapi kenyataan harus membayar kepada Ivanishvili secara substansial lebih dari USD 500 juta atau setara Rp 7,1 triliun (kurs Rp 14.360 per USD).

Melansir Reuters, pengadilan mengatakan bahwa Ivanishvili dan keluarganya mengalami kerugian akibat penipuan yang dilakukan oleh mantan penasihat Credit Suisse, Pascale Lescaudron.

Ketua Mahkamah Agung Narinder Hargun dari Bermuda mengatakan bahwa CS Life tidak mengambil tindakan yang memadai untuk mencegah salah urus rekening polis yang curang oleh Lescaudron, lantaran lebih memprioritaskan pendapatan yang dihasilkan Lescaudron untuk Credit Suisse daripada kepentingan kliennya.

Meski demikian, bank investasi asal Swiss itu telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menggambarkan optimisme dan semangat dari pihak Credit Suisse Life Bermuda bahwa penghakiman belum final dan mempertimbangkan pengajuan banding.

Baca Juga :   Terpukul Penguncian Tiongkok, Tesla Naikkan Harga Jual Mobil

Ivanishvili adalah klien Credit Suisse sejak 2005 hingga 2015. Ia menuduh Lescaudron yang ditunjuk menangani investasinya pada 2006, telah memalsukan perdagangan yang menyebabkan kerugian ratusan juta.

Pada 2018, Lescaudron dihukum oleh pengadilan Swiss akibat memalsukan tanda tangan mantan klien selama periode delapan tahun, termasuk Ivanishvili. Credit Suisse pun diakui sebagai korban kegiatan ilegal yang disembunyikan Lescaudron.

Kemudian, Lescaudron mengaku memalsukan perdagangan dan menyembunyikan kerugian sebagai bagian dari skema multi-juta dolar dan dijatuhi hukuman penjara, sebelum akhirnya ia bunuh diri pada 2020.

Juru bicara Ivanishvili mengatakan bahwa Ivanishvili juga akan mencari tindakan hukum terhadap Credit Suisse di Singapura, di mana bisnis kepercayaan mengadopsi taktik yang sama untuk menghindari tanggung jawab. Ivanishvili mencari tambahan USD 300 juta dalam kasus Singapura yang akan diadili pada September nanti.[]