Perbedaan Batuk Akibat TBC dengan Batuk Biasa

Batuk
Ilustrasi Batuk. (Foto: Narsum.id/Freepik)

“Dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dahak dan rontgen paru untuk memastikan diagnosis TBC. Semakin cepat TBC terdeteksi, maka pengobatan yang diberikan akan semakin efektif.”

Narsum.id | Jakarta – Tuberkulosis atau TBC (“Tubercle bacillus”) adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri atau kuman (umumnya Mycobacterium tuberculosis) dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini, dapat dikenali lewat salah satu gejalanya yang khas, yaitu batuk-batuk. Tetapi, batuk TBC sering dikira orang sebagai batuk biasa yang bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu perawatan intensif.

“Akibatnya, TBC seringkali terlambat disadari dan diobati. Karena itu, penting untuk mengetahui bedanya batuk biasa dan batuk TBC agar kamu bisa segera menyadari penyakit paru-paru ini,” sebut dr. Handri Irawan, MMRS melalui akun Twitter @drhandri dikutip Senin, (11/07/2022).

Baca Juga :   Beli One Medical, Amazon Perluas Bisnis Perawatan Kesehatan

Untuk bisa membedakan batuk biasa dengan batuk TBC, menurut dr. Handri kuncinya adalah dengan mengamati jangka waktu batuk. “Bila batuk yang kamu alami sudah lebih dari tiga minggu, sudah sepatutnya kamu mencurigai adanya kemungkinan TBC,” ungkapnya.

Perbedaan batuk biasa dengan batuk TBC adalah sebagai berikut

1. Penyebabnya Berbeda
Batuk biasa umumnya disebabkan oleh virus, polusi, asma, dan penyakit lainnya. Dalam hal ini, sebagian orang yang memiliki saluran pernapasan yang sensitif akan mengalami batuk bila terpapar udara kotor. Sementara penyebab TBC adalah bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri ini bisa menyebar dengan mudah melalui udara. Bila kita berada terlalu dekat dengan pengidap TBC, saat ia batuk atau bersin dan kita menghirup udara yang telah terkontaminasi bakteri TBC, maka akan berisiko tinggi tertular TBC.

Baca Juga :   Pemerintah Dukung Masyarakat Memperoleh Manfaat dari Pariwisata Labuan Bajo

2. Gejala Lain Menyertai Batuk TBC
Batuk akibat TBC paru, selain bisa berlangsung lebih dari tiga minggu, biasanya batuknya disertai dahak kental dan kadang-kadang bercak darah. Batuk tersebut disertai nyeri dada, sesak napas, demam menggigil, berkeringat secara berlebihan di malam hari.

Selain itu nafsu makan juga menurun yang mengakibatkan penurunan berat badan secara drastis. Sedangkan batuk biasa, pada umumnya bisa sembuh dalam beberapa hari tanpa harus melakukan perawatan khusus.

3. Batuk TBC Muncul Bertahap
Tidak seperti batuk biasa yang tiba-tiba saja muncul dan bisa sembuh dalam beberapa hari, gejala TBC seperti batuk parah, baru akan muncul ketika kuman TBC yang ada di dalam tubuh sudah aktif. Seseorang yang terinfeksi bakteri TBC akan melewati dua tahap, yaitu tahap laten dan tahap aktif.

– Tahap laten, pada tahap ini bakteri TBC sudah masuk ke dalam paru-paru, namun belum aktif, sehingga belum menimbulkan gejala dan tidak menular.
– Tahap aktif, pada tahap ini gejala baru akan muncul dan penyakit bisa menular.

Waktu yang dibutuhkan bagi bakteri untuk berkembang dari tahap laten ke tahap aktif bisa berbeda-beda ke setiap orang, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa tahun.

Baca Juga :   Harga Rumah Singapura Terus Naik, Namun Pasar Akhirnya Mendingin

4. TBC Bisa Pengaruhi Organ Tubuh Lain
Bila TBC tidak segera diobati dengan baik, penyakit ini bisa berkembang dan mempengaruhi organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Gejala yang muncul pun akan makin bertambah kompleks. Bila bakteri menginfeksi tulang belakang, maka bisa menimbulkan rasa nyeri di punggung. Sedangkan bila bakteri TBC menginfeksi ginjal, maka akan timbul gejala berupa urine berdarah.

Meskipun batuk kronis (batuk dalam waktu yang lama), dr. Handri menegaskan bahwa itu tidak selalu menandakan TBC paru. tetapi tetap perlu diwaspadai bila mengalaminya dan segera memeriksakan diri ke dokter.

“Dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dahak dan rontgen paru untuk memastikan diagnosis TBC. Semakin cepat TBC terdeteksi, maka pengobatan yang diberikan akan semakin efektif,” tegas dr. Handri. []

Baca Juga :   Boeing Mengungguli Airbus di Farnborough Pertama Sejak Pandemi