TikTok Memungkinkan Pembuat Konten Tarik Biaya Langganan

Tiktok
Ilustrasi Tiktok. (Foto: Narsum.id/Pixabay/8268513)

Jakarta | TikTok akan mulai mengizinkan sejumlah akun populer di video-snippet streaming star menagih langganan untuk streaming langsung. Hal serupa telah berlaku di rivalnya, seperti Instagram dan Facebook, lantaran platform media sosial bersaing untuk kepribadian online yang menarik penonton.

“LIVE Subscription adalah perpanjangan dari upaya kami untuk membangun peluang monetisasi kreator yang beragam yang sesuai dengan berbagai kebutuhan kreator,” kata TikTok dalam unggahan blog seperti dikutip dari AFP.

TikTok menjelaskan, fitur berlangganan yang diperkenalkan pekan ini hanya akan tersedia untuk pembuat konten melalui undangan untuk tahap awal, namun akan diperluas secara global dalam beberapa bulan mendatang. Meski begitu, TikTok tidak menyebutkan nominalnya.

“Pembuat konten akan dapat beralih ke mode obrolan eksklusif untuk pelanggan, meningkatkan koneksi yang lebih pribadi antara pembuat dan pemirsa,” kata perusahaan itu.

Baca Juga :   PM Italia Draghi Resmi Serahkan Pengunduran Diri ke Mattarella

TikTok juga menegaskan bahwa untuk mengakses fitur Langganan LANGSUNG, pembuat konten harus berusia minimal 18 tahun, sementara pengguna setidaknya harus berusia sama untuk berlangganan.

Tunjangan pelanggan akan mencakup lencana digital dan, dalam beberapa kasus, kemampuan untuk mengendalikan sudut kamera selama sesi streaming. Sebelumnya pada awal bulan ini, TikTok juga telah mengumumkan program bagi hasil iklan dengan pencipta platform media sosial yang paling menonjol.

Aplikasi format video pendek telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif di seluruh dunia, namun menuai kritikan karena tidak menyediakan cara bagi pembuat konten untuk memonetisasi secara efektif.

Di bawah program TikTok Pulse yang akan diluncurkan di Amerika Serikat (AS) bulan depan, perusahaan dapat menempatkan iklan mereka di sebelah konten pengguna dalam kategori tertentu dan pembuat konten akan mendapatkan potongan.

Baca Juga :   TNSC: Ekspor Thailand Tak Akan Terdampak Aturan Baru Bank Sentral Myanmar

Jejaring sosial besar lainnya yang berfokus pada video, seperti YouTube, Instagram dan Snapchat, sudah lebih dulu menerapkan sistem bagi hasil.[]