Narsum.id – Sea Group Singapura, Forrest Li mengumumkan, valuasi perusahaannya turun hingga 150 miliar dolar amerika sejak akhir tahun lalu. Meski demikian, menurut Li, ini hanya ‘rasa sakit’ jangka pendek.
“Penurunan ini menyakitkan, dan Anda mungkin merasa frustrasi, berkecil hati, atau khawatir tentang masa depan Sea,” tulis Li lewat emaik untuk pegawainya seperti dilaporkan Bloomberg, Senin (14/03/2022).
Tercatat, Sea Group sebagai induk usaha e-commerce Shopee dan developer e-sport Garena, telah tiga kali mengalami penurunan valuasi.
Tercatat, sejak tahun 2017 hingga 2021 lalu, harga saham Sea Group dan valuasinya telah bergerak naik hingga ribuan persen.
Kemudian, situasi berubah lantaran pada bulan November tahun lalu, terbit laporan keuangan yang di nilai mengecewakan pasar, sehingga memicu terjadinya aksi profit taking investor, sekaligus mendorong turunnya valuasi Sea Group.
Aksi jual semakin bertambah ketika pemerintah India memblokir Free Fire. Sea Group pun dilaporkan kehilangan tiga perempat valuasinya dalam lima bulan.
Padahal, investor global mengalami reli 2.300% sejak 2017 hingga 2021 dari berinvestasi di Sea Group. []
Leave a Reply