Narsum.id | Jakarta – Operator bioskop Cineworld Group LLC telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 11 di Amerika Serikat (AS) lantaran memiliki utang miliaran dollar akibat kehadiran penonton yang lebih rendah dari perkiraan pada pemutaran film.
“Pandemi adalah waktu yang sangat sulit bagi bisnis kami, dengan penutupan bioskop secara paksa dan gangguan besar pada jadwal film yang telah membawa kami ke titik ini,” ucap CEO Mooky Greidinger dalam sebuah pernyataan dilansir dari ABC News Kamis, (08/09/2022).
Cineworld Group dan anak perusahaannya memiliki komitmen untuk fasilitas pembiayaan debitur dalam kepemilikan sekitar US$1,94 miliar dari pemberi pinjaman existing, yang akan membantu memastikan operasi Cineworld berlanjut seperti biasa saat mengalami reorganisasi.
Bulan lalu perusahaan Inggris, yang memiliki Regal Cinemas di AS dan beroperasi di 10 negara tersebut, mengatakan bioskopnya tetap buka untuk bisnis seperti biasa karena mempertimbangkan opsi untuk meringankan beban utangnya.
Cineworld memiliki utang bersih senilai US$4,8 miliar, tidak termasuk kewajiban sewa. Perusahaan, yang memiliki sekitar 28.000 karyawan itu, sebelumnya mengatakan bahwa tingkat penerimaannya baru-baru ini di bawah ekspektasi.
Dan dengan “slate film terbatas,” diharapkan tingkat yang lebih rendah akan berlanjut hingga November mendatang. Itu berarti krisis tambahan untuk keuangannya. Cineworld pun mengantisipasi untuk keluar dari Bab 11 selama kuartal pertama tahun 2023. []
Leave a Reply