Narsum.id | Jakarta – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (03/09/2022) menawarkan untuk menengahi dalam kebuntuan atas pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina yang diduduki Rusia, yang telah menimbulkan kekhawatiran akan bencana atom.
Mengutip AFP, kewaspadaan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir atas penembakan yang menghantam area pembangkit nuklir terbesar di Eropa tersebut.
Sebelumnya pada Jumat, Ukraina mengatakan telah membom sebuah pangkalan Rusia di kota terdekat Energodar, menghancurkan tiga sistem artileri serta gudang amunisi.
Erdogan mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Turki dapat memainkan peran fasilitator dalam pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, seperti yang mereka lakukan dalam kesepakatan biji-bijian.
Ukraina, salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia, terpaksa menghentikan hampir semua pengiriman setelah Rusia menginvasi pada akhir Februari, meningkatkan kekhawatiran akan krisis pangan global.
Ekspor biji-bijian melintasi pelabuhan Laut Hitam dilanjutkan setelah Kyiv dan Moskow pada Juli menandatangani kesepakatan dengan PBB dan Turki yang bertindak sebagai penjamin.
Tidak disebutkan secara langsung bahwa Erdogan juga telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Sabtu untuk menawarkan mediasinya.
Bulan lalu, Erdogan memperingatkan bahaya bencana nuklir ketika ia mengunjungi Lviv untuk berbicara dengan pemimpin Ukraina.
Pemimpin Turki itu mengatakan dia ingin menghindari “Chernobyl lain”, mengacu pada kecelakaan nuklir terburuk di dunia di bagian lain Ukraina pada 1986, ketika masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
Minggu ini, tim beranggotakan 14 orang dari Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) mengunjungi Zaporizhzhia, dengan kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan situs itu telah rusak dalam pertempuran.
Utusan Rusia untuk Wina, Mikhail Ulyanov, mengatakan enam inspektur IAEA akan tinggal selama beberapa hari dan dua lagi akan tetap di sana “secara permanen”.
Ukraina menuduh Rusia menyimpan amunisi di Zaporizhzhia dan mengerahkan ratusan tentara di sana.
Komisaris Ekonomi Uni Eropa Paolo Gentiloni juga menduga Moskow berniat mengalihkan listrik dari pembangkit listrik ke semenanjung Krimea terdekat, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014.[]
Leave a Reply