Cegah Kebakaran, Yogyakarta Sediakan Hydrant Kering di Kampung Padat Penduduk

Pemkot Yogyakarta sediakan hydrant kering di kampung padat penduduk. (Foto: Narsum.id/Pemkot Yogyakarta)

Narsum.id | Jakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta menyediakan hydrant kering untuk mengatasi kebakaran di pemukiman padat penduduk, seperti yang dilakukan di Kampung Notoprajan Kemantren Ngampilan Yogyakarta, Kamis (25/08/2022).

Alat ini diharapkan mampu membantu proses pemadaman api yang sulit diakses petugas Damkarmat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, hingga kini sudah ada 19 kampung padat penduduk yang dipasang alat hydrant kering.

“Ini merupakan bentuk inventarisasi yang diharapkan dapat dikelola dengan baik dalam pemeliharaannya dan pemanfaatan hydrant di kampung padat penduduk untuk mencegah terjadinya kebakaran,” jelasnya.

Pemberian hydrant juga mendorong para pelaku usaha dan pelaku ekonomi agar tidak hanya memiliki hydrant saja, namun tetap memaksimalkan penanggulangan kebakaran.

Baca Juga :   Satgas Waspada Investasi Kembali Tutup 71 Pinjol Ilegal

”Semoga ini dapat dikelola agar efektifitasnya menjadi bermanfaat dan sebagai penanggulangan kebakaran di titik-titik dimana daerah mereka dibangun,” ujarnya.

Kepala Damkarmat Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat mengungkapkan, pembangunan jalur hydrant kering kampung di Notoprajan memiliki tiga siammese connection dan 13 titik box hydrant yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam upaya penanggulangan kebakaran.

“Kami mengajak semua pihak baik itu pemerintah maupun swasta untuk ikut membangun jaringan hydrant di kampung terpencil agar tingkat kebakaran dspat ditanggulangi,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini tidak ada kendala, hanya saja dalam proses pembangunannya ada sejumlah hal yang perlu dicermati, terutama di bawah jaringan hydrant kering kampung seperti jaringan saluran limbah, saluran hujan, PDAM. Sehingga dibutuhkan koordinasi dan kecermatan agar jaringan tidak saling mengganggu sistem instalasi.

Baca Juga :   Pembangkit Nuklir Ukraina Sempat Terputus Sebentar

“Pembangunan ini tidak menyeluruh diberikan ke masyarakat, ada beberapa aspek kondisional di wilayah yang sekiranya memang butuh dibangunkan hydrant di wilayahnya. Seperti aspek kepadatan penduduk dan akses jalan yang tidak bisa dilewati mobil,” ungkap Octo.

Dia berharap pembangunan ini dapat mewujudkan sinergi dari beberapa pihak, sehingga sistem kebakaran lingkungan, proteksi kebakaran di wilayah semakin bagus untuk mencakup wilayah sekitar.[]