Pembatasan Ketat Covid Picu Penurunan Laba Geely Automobile

Salah satu produk sedan Geely. (Foto: Narsum.id/geely.com)

Narsum.id | Jakarta – Perusahaan otomotif asal Tiongkok, Geely Automobile Holdings Ltd, pada semester pertama tahun ini mencetak laba bersih senilai 1,55 miliar yuan atau menurun 35 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penurunan itu salah satunya akibat  pembatasan ketat Covid-19 di Tiongkok yang telah menghambat penjualan dan mengganggu produksi.

Meski demikian, pendapatan bertumbuh hingga 29 persen, antara didorong oleh harga produk yang lebih baik dan bauran produk yang mengimbangi penurunan penjualan.

Melansir Reuters, sektor otomotif Tiongkok memang telah terpukul keras oleh upaya pemerintah mengatasi wabah Covid, dengan banyak daerah termasuk Shanghai, terpaksa dikunci atau lockdown dengan durasi yang berbeda-beda.

Baca Juga :   Menpora Amali Dukung Indonesia Jadi Ketua Asean Tahun 2023

Otoritas Tiongkok telah mencoba insentif untuk menggairahkan kembali permintaan, dan pemerintah pusat telah mengurangi pajak pembelian menjadi 5 persen untuk mobil dengan harga kurang dari 300.000 yuan dan dengan mesin tidak lebih besar dari 2,0 liter.

Manajemen Geely memprediksi penjualannya hingga akhir tahun ini masih tertekan, lantaran masih dibayangi sejumlah tantangan yang sama. Ditambah lagi dengan persaingan yang makin ketat serta kenaikan biaya bahan baku dan baterai.

Sebelumnya, Geely menargetkan penjualan kendaraan listriknya, Geometry dan Zeekr, mampu mencapai 3,65 juta unit pada 2025. Geely juga mengekspor seperlima dari kendaraannya, untuk memperluas pasar ke Asia Tenggara dan Eropa di tengah penurunan penjualan domestik Tiongkok.[]