Narsum.id | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah di Provinsi Papua Barat.
Dalam rapat tersebut, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Rachmat Kaimuddin menyampaikan tentang progres pembangunan Jalan Trans Papua yang akan dibangun sepanjang 3.462 kilometer, jalan strategis di Papua Barat dan Bandar Udara Siboru Fak Fak.
Selanjutnya Pelabuhan Sorong Eksisting dan Pelabuhan Arar, Pelabuhan Waisai, Bandar Udara Perairan (Seaplane), infrastruktur biru sumber daya air, Proyek Tangguh LNG Train 3, serta pengembangan ekonomi kawasan yang nantinya dapat meningkatkan rantai nilai sumber pangan lokal dan menunjang ketahanan pangan nasional.
“Melalui pembangunan-pembangunan ini, bukan hanya dapat meningkatkan konektivitas dan keterisolasian, tetapi juga memajukan wilayah di Papua Barat,” kata Luhut berdasarkan keterangan tertulis Kamis (11/08/2022).
Meski demikian, Luhut minta Papua Barat tetap menjaga karakteristik alam dan budayanya sebagai ciri khas daerah. Menko Luhut dan Plt. Deputi Rachmat juga ingin agar seluruh pembangunan berjalan sesuai timeline yang sudah ditentukan dengan berlandaskan hasil studi sebagai acuan bekerja.
Dalam hal ini, Pemerintah daerah didukung oleh Pemerintah Pusat, dapat mengajak universitas setempat maupun akademisi lain untuk bantu menjalankan riset. Contohnya Bandar Udara Seaplane yang dibangun dekat dari Bandar Udara Marinda. Setelah dilakukan studi dan pembangunan runway sepanjang 1.500 meter dan lebar 30 meter, nantinya akan dilanjutkan dengan pilot project pesawat amfibi N219.
Plt. Deputi Rachmat yang juga memimpin dan mengawal perkembangan proyek ini menegaskan, bahwa pembangunan infrastruktur di Papua Barat harus mendorong pengembangan perekonomian baru di wilayah sekitar.
Walikota Sorong Lambert Jitmau menambahkan, bahwa selama ini pengembangan pembangunan daerah menjadi target utama. Meski sempat mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 hingga angka -3,22% dari nilai 6,73% di tahun 2019, tetapi kondisi di tahun 2021 sudah semakin membaik dan menunjukkan angka -1,44%.
“Kabupaten Sorong memiliki visi untuk menjadi kota termaju di Tanah Papua dengan menggenjot berbagai bidang, mulai dari pariwisata, jasa, pendidikan, dan lain-lain,” ungkapnya.
Tak lupa, Menko Luhut mengingatkan agar segala pembangunan di Papua Barat harus menggunakan produk dalam negeri, seperti menggunakan Aspal Buton dalam pembangunan jalan dan lainnya yang dapat dipesan melalui aplikasi belanja daring yang dikembengkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP), yaitu E-Katalog.
“Memanfaatkan E-Katalog berarti mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan industri untuk tumbuh,” tandasnya.
Terkait sumber daya alam yang melimpah di Papua Barat, Menko Luhut mengungkapkan bahwa di masa mendatang juga akan dilakukan hilirisasi atau downstream industry di sana. Para peserta rapat pun sepakat dengan ide tersebut guna memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, meningkatkan value added, dan membuka lapangan kerja.
Salah satu hilirisasi yang dapat dilakukan yakni dengan Proyek Tangguh LNG Train 3. Ketersediaan gas yang melimpah di Papua Barat dapat dimanfaatkan dengan pendirian pabrik petrokimia pada Kawasan Industri Onar di Teluk Bintuni. []
Leave a Reply