Tiga Kapal Gandum Berangkat dari Ukraina

Ilustrasi gandum dan bendera Ukraina. (Foto: Narsum.id/Pixabay)

Narsum.id | Jakarta – Tiga kapal gandum berangkat dari Ukraina pada hari Jumat di bawah kesepakatan penting untuk mencegah kekurangan pangan yang meluas, karena Kyiv dan Moskow saling menuduh menyerang situs nuklir terbesar di Eropa, menyebabkan penghentian reaktor.

Pasukan Rusia telah menduduki pembangkit nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan sejak hari-hari awal invasi mereka dan Kyiv menuduh mereka menyimpan senjata berat di sana. Moskow, sebaliknya, menuduh pasukan Ukraina menargetkan pabrik tersebut.

“Tiga serangan tercatat di lokasi pembangkit, di dekat salah satu blok pembangkit listrik di mana reaktor nuklir berada. Ada risiko kebocoran hidrogen dan penyemprotan radioaktif. Bahaya kebakaran tinggi,” kata operator pembangkit listrik tenaga nuklir milik negara Ukraina Energoatom dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP.

Dikatakan staf operator nuklir Rusia Rosatom telah meninggalkan pabrik dengan tergesa-gesa sebelum serangan, yang merusak kabel listrik dan memaksa salah satu reaktor berhenti bekerja.

Baca Juga :   Kejutan Lonjakan Pekerjaan AS Mengangkat Lapangan Kerja Kembali ke Tingkat Sebelum Covid

“Konsekuensi yang mungkin terjadi dari menabrak reaktor yang berfungsi setara dengan menggunakan bom atom,” kata kementerian luar negeri Ukraina.

Sementara kementerian pertahanan di Moskow membantah laporan tersebut.

“Unit bersenjata Ukraina melakukan tiga serangan artileri di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dan kota Energodar,” katanya.

Lonjakan baru dalam ketegangan terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di resor Laut Hitam Rusia Sochi.

Putin berterima kasih kepada Erdogan karena membantu mengatur dimulainya kembali pengiriman gandum Ukraina, yang pertama akan tiba di Lebanon pada hari Minggu, kata kedutaan Ukraina di sana.

Kapal pengangkut curah berbendera Sierra Leone, Razoni, berlayar dari pelabuhan Ukraina Odessa pada Senin membawa 26.000 ton jagung, keberangkatan pertama di bawah kesepakatan yang didukung PBB, yang ditengahi dengan bantuan Turki, untuk meredakan krisis pangan global.

Baca Juga :   Erick Thohir Tak Akan Beri Toleransi Pada Oknum KAI yang Lecehkan Penumpang

Kyiv mengatakan tiga kapal lain yang memuat biji-bijian berlayar dari Ukraina pada hari Jumat, menuju Turki dan pasar di Irlandia dan Inggris. Sedangkan 13 lainnya menunggu untuk berangkat.

“Pengiriman sudah dimulai. Saya ingin mengucapkan terima kasih, baik untuk ini dan untuk fakta bahwa pada saat yang sama keputusan yang menyertainya dibuat untuk pasokan makanan dan pupuk Rusia yang tidak terputus ke pasar dunia,” kata Putin kepada Erdogan di Sochi.[]