Narsum.id | Jakarta – Larangan ekspor ayam Malaysia diprediksi akan berakhir pada 31 Agustus. Menteri Pertanian dan Industri Makanan Malaysia Ronald Kiandee mengatakan hal itu kepada parlemen pada Kamis (04/08/2022).
Malaysia, yang memasok ayam hidup terutama ke negara tetangga Singapura dan Thailand, menghentikan ekspor pada Juni sampai produksi dan harga stabil, setelah mengalami kekurangan pakan global yang diperburuk oleh perang Rusia-Ukraina mengganggu produksi.
Kiandee mengatakan bahwa setelah menjalani larangan ekspor, kini Malaysia memiliki sedikit kelebihan pasokan ayam.
Anggota parlemen oposisi Wong Shu Qi pada Kamis mengkritik larangan itu, dan mengatakan telah memaksa pembeli Malaysia untuk membeli ayam dari sumber lain.
Menanggapi hal itu, Kiandee membenarkan larangan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu bersifat sementara dan bahwa langkah-langkah proteksionis serupa telah diambil oleh sejumlah negara lain yang menghadapi kekurangan pangan.
“Ketika kondisinya stabil, tidak hanya kelebihan pasokan di beberapa lokasi, tetapi di seluruh negeri, tentu saja, pemerintah akan mengambil keputusan untuk mengizinkan ekspor,” katanya seperti dikutip dari Reuters.
Kiandee mengatakan pemerintah Malaysia juga memeriksa sejumlah faktor, seperti stabilitas pasokan dan kapasitas pertanian untuk memutuskan apakah akan meninjau langkah-langkah lain seperti subsidi dan harga pagu yang dikenakan pada produk ayam dan telur setelah 31 Agustus.
Kiandee juga menyebutkan bahwa pemerintah Malaysia telah menyetujui subsidi senilai 1,1 miliar ringgit (Rp 3,6 triliun) untuk peternak ayam dan telur untuk membantu mereka menghadapi kenaikan biaya pakan dan hilangnya pendapatan ekspor.[]
Leave a Reply