Rhinitis dan Sinusitis Tidak Sama, Begini Cara Membedakannya

Ilustrasi sinusitis. (Foto: Narsum.id/Freepix-gpointstudio)
Ilustrasi sinusitis. (Foto: Narsum.id/Freepix-gpointstudio)

“Berbeda dengan rhinitis, sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi, baik infeksi virus atau bakteri. Infeksi yang menyebabkan sinusitis biasanya berasal dari gigi atau gusi.”

Narsum.id | Jakarta – Meski memiliki gejala yang mirip, rhinitis dan sinusitis berbeda. Rhinitis merupakan kondisi ketika rongga hidung meradang dan menimbulkan gejala pilek serta bersin-bersin. Sedangkan sinusitis adalah penyakit ketika rongga sinus yang terdapat di sekitar hidung dan mata membengkak serta meradang.

Menurut dr. Handri Irawan MMRS, gejala sinusitis antara lain hidung berlendir, pilek, dan sakit kepala. Jika tidak diobati dengan benar, baik rhinitis maupun sinusitis, dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali apa perbedaan gejala rhinitis dan sinusitis beserta cara mengobatinya.

Perbedaan Rhinitis dan Sinusitis Berdasarkan Faktor Pemicunya

Umumnya, rhinitis disebabkan oleh reaksi alergi, misalnya paparan serbuk sari, debu, asap rokok, dan bulu hewan. Selain itu, gangguan saraf di dalam hidung (rhinitis vasomotor) dan infeksi juga dapat menyebabkan penyakit tersebut.

“Berbeda dengan rhinitis, sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi, baik infeksi virus atau bakteri. Infeksi yang menyebabkan sinusitis biasanya berasal dari gigi atau gusi,” sebut dr. Handri melalui akun Twitternya @drhandri dikutip Senin, (24/07/2022).

Selain infeksi, beberapa faktor lain yang juga dapat memicu sinusitis, yakni riwayat asma, kelainan bentuk hidung, dan kebiasaan merokok.

Baca Juga :   WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global, Begini Upaya Pencegahan Kemenkes

Perbedaan Rhinitis dan Sinusitis Berdasarkan Gejalanya

Rhinitis maupun sinusitis, sering menimbulkan gejala pilek. Namun, keduanya juga dapat menimbulkan gejala lain yang berbeda sebagai berikut:

  • Hidung dan mata terasa gatal
  • Bersin-bersin
  • Hidung tersumbat
  • Keluarnya lendir atau ingus yang bening dari hidung
  • Mata berair

Jika disebabkan alergi, gejala rhinitis bisa segera hilang bila yang bersangkutan menjauhi faktor pemicunya. Namun, penderita rhinitis terkadang bisa saja mengalami gejala tersebut secara tiba-tiba. Walau memiliki beberapa kemiripan, gejala sinusitis sedikit berbeda dengan rhinitis. Beberapa gejala sinusitis adalah sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Kepala terasa berat
  • Nyeri di sekitar tulang hidung atau bawah mata
  • Hidung tersumbat
  • Produksi lendir yang berlebihan di tenggorokan
  • Batuk
  • Berkurangnya kemampuan mencium aroma

“Gejala-gejala rhinitis maupun sinusitis bisa bersifat akut atau sembuh dalam waktu beberapa hari atau minggu. Namun, kedua kondisi tersebut terkadang juga bisa bersifat kronis dan menetap hingga berbulan-bulan,” tegas dr. Handri.

Baca Juga :   WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global, Begini Upaya Pencegahan Kemenkes

Pengobatan Rhinitis dan Sinusitis

Gejala rhinitis dan sinusitis bisa mirip, bahkan bisa juga Anda mengalami kedua kondisi tersebut sekaligus. Sehingga konsultasi ke dokter sangat diperlukan untuk memastikan diagnosisnya. Setelah diketahui diagnosisnya, dokter dapat melakukan penanganan untuk mengobati kondisi yang Anda alami sebagai berikut:

  • Pemberian obat-obatan
  • Operasi

Pemberian obat-obatan

Untuk rhinitis dan sinusitis, dokter akan memberikan obat antihistamin, seperti diphenhydramine, chlorpheniramine, loratadine, fexofenadine, dan cetirizine. Dokter juga dapat meresepkan obat dekongestan dan untuk meredakan gejala pilek yang parah dan tidak kunjung sembuh. Obat ini tersedia dalam bentuk obat tetes hidung dan juga obat minum.

“Bila rhinitis atau sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik. Metode ini umumnya menjadi pilihan untuk mengatasi rhinitis atau sinusitis yang parah dan tak kunjung sembuh dengan pemberian obat-obatan. Operasi juga bisa dilakukan untuk mengobati rhinitis yang menahun, misalnya rhinitis vasomotor, serta sinusitis kronis,” tandas dr. Handri.

Baca Juga :   WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global, Begini Upaya Pencegahan Kemenkes

Selain dengan pengobatan di atas, baik rhinitis dan sinusitis dapat ditangani dengan menjauhi faktor pencetus alergi atau iritasi di hidung, misalnya asap rokok dan bulu hewan. Jika gejala rhinitis atau sinusitis yang dialami sembuh dalam waktu beberapa hari, itu tandanya Anda tidak membutuhkan penanganan khusus.

Yang perlu diwaspadai adalah, apabila gejala rhinitis atau sinusitis yang dialami sering kambuh atau tidak kunjung membaik setelah lebih dari 2–3 minggu. Apabila mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Semoga Bermanfaat. []

Baca Juga :   WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global, Begini Upaya Pencegahan Kemenkes