Kamarudin Simanjuntak Ungkap Jenazah Brigadir J, Kuku Terlepas dan Bekas Jeratan di Leher

Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak. (Foto: Narsum.id/Fb Kamarudin)
Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak. (Foto: Narsum.id/Fb Kamarudin)

“Saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat, atau penyiksaan.”

Narsum.id | Jakarta – Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak membeberkan luka janggal lain yang terdapat di jenazah Brigadir J yang bukan luka tembak yakni, kuku yang terlepas, luka jeratan di leher, beberapa sayatan di bawah mata, dan bahu yang hancur.

“Kukunya dicabut, nah kita perkirakan dia masih hidup waktu dicabut jadi ada penyiksaan. Di leher ada jeratan semacam tali, itu diduga dari belakang kemudian ada sayatan, di hidung ada sayatan sampai dijahit, di bawah mata ada beberapa sayatan, kemudian di bahu ada perusakan hancur ini,” sebut Kamaruddin di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/07/2022).

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

Berdasarkan sejumlah kejanggalan tersebut, Kamaruddin semakin yakin bahwa kematian Brigadir J bukan diakibatkan baku tembak dengan Bharada E. Kamaruddin juga menekankan, bahwa pelaku pembunuhan Brigadir J tidak mungkin hanya satu orang.

“Oleh karena itu saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat, atau penyiksaan. Oleh karena itu kita menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila,” ucapnya.

Menurut Kamaruddin, saat ini pihak keluarga semakin meyakini bahwa pembunuhan terhadap Brigadir J sudah terencana lantaran ada bekas luka yang janggal seperti bekas luka lilitan di leher yang membuat pihak keluarga semakin curiga.

Baca Juga :   UE Makin Ketar-Ketir Akibat Komentar Putin Soal Pasokan Gas

“Kami semakin mendapatkan bukti-bukti lain bahwa ternyata almarhum Brigadir Yosua ini sebelum ditembak kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir Yoshua ini dijerat dari belakang,” tegasnya.

Jeratan di leher itu, lanjut Kamarudin, meninggalkan bekas luka di jenazah Brigadir J. Selain itu, dia juga sempat menunjukkan foto bekas luka itu di hadapan awak media.

Sementara kronologi versi kepolisian yakni, peristiwa Brigadir J tewas setelah diduga saling tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terjadi di Kawasan Duren Tiga, Jakarta, pada Jumat (08/07/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca Juga :   BNN Ungkap Pabrik Sabu di Perumahan Elite Sukajadi Batam

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut, Brigadir J diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo di dalam kamar.

Istri Ferdy pun berteriak dan membuat Brigadir J panik sehingga keluar kamar. Sedangkan Bharada E yang berada di lantai atas menanyakan teriakan tersebut. Tetapi Brigadir J melakukan penembakan terhadapnya. Selanjutnya, terjadi aksi saling tembak yang akhirnya menewaskan Brigadir J. []