Narsum.id | Jakarta – Jaringan kedai kopi Starbucks berencana membuka 30 gerai baru di Thailand per tahun dari 2022-2024, untuk mempertahankan pertumbuhan bisnisnya di negara itu.
Managing Director Starbucks Thailand Nednapa Srisamai mengatakan, pihaknya siap melanjutkan ekspansi tahun ini, menyusul peningkatan penjualan di semester pertama.
Nednapa juga mengatakan bahwa perusahaannya telah beradaptasi dengan wabah Covid-19, dengan membuka lebih banyak toko drive-thru dan meluncurkan minuman inovatif sebagai tanggapan terhadap tren kesehatan.
Ia menambahkan bahwa Starbucks juga meningkatkan salurannya di platform digital. Layanan baru seperti ruang pertemuan, yang kini tersedia di 50% gerai Starbucks lokal, telah berperan penting dalam memikat lebih banyak pelanggan untuk kembali ke kedai kopi itu.
Starbucks telah memulai operasinya di Thailand dengan membuka kedai kopi pertamanya pada Juli 1998. Perusahaan ini mengoperasikan 444 gerai melalui berbagai format, yang dikenal sebagai reserve, drive-thru dan konsep asli. Mereka juga menyediakan layanan melalui perdagangannya sendiri dan pihak ketiga, seperti Shopee dan Lazada.
“Starbucks bukan hanya kedai kopi, tetapi juga tempat bagi pelanggan untuk menghabiskan hidup mereka. Perusahaan tidak pernah berhenti berinvestasi di pasar Thailand,” katanya seperti dikutip dari Bangkok Post.
Tahun ini, Starbucks telah membuka 15 kedai kopi baru, terutama di SPBU dan mal komunitas, sehingga jumlah gerainya di Thailand saat ini mencapai 444 unit. Sedangkan 15 kedai kopi lainnya akan dibuka pada semester kedua tahun ini.
“Thailand adalah negara yang strategis bagi Starbucks di Asia Pasifik, bersama dengan Jepang, Korea Selatan dan Taiwan,” kata Nednapa.
Menurut Nednapa, turis asing dari Amerika Serikat, Eropa dan Singapura telah kembali, namun turis Tiongkok yang biasanya merupakan pembelanja utama belum kembali. Starbucks juga memperkuat program loyalitas untuk berusaha terhubung dengan konsumen lokal.
Dalam perkembangan terkait, Nednapa mengatakan karena kelemahan baht, biaya operasi perusahaan telah meningkat secara signifikan, namun dia bersikeras bahwa Starbucks telah mencoba yang terbaik untuk mengelola biaya dengan mencari sumber bahan baku baru.[]
Leave a Reply