Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: Narsum.id/ IG Mahfud MD)

“Musuh kita, musuh rakyat bukan Papua. Tetapi KKB.”

Narsum.id | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengutuk keras penyerangan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menewaskan 11 orang warga sipil di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu, (16/07/2022). Mahfud menegaskan bahwa Pemerintah bakal memburu para pelakunya.

“Musuh kita, musuh rakyat bukan Papua. Tetapi KKB. Yang ada di Papua, sekarang yang identitasnya sudah kita ketahui, pelakunya mereka selalu melakukan itu,” tuturnya Kamis, (21/07/2022).

Baca Juga :   TNSC: Ekspor Thailand Tak Akan Terdampak Aturan Baru Bank Sentral Myanmar

Mahfud memastikan bahwa Pemerintah tidak akan mentolerir aksi yang telah melanggar keamanan dan ketenteraman warga. “Oleh sebab itu pemerintah akan tegas memburu dan menindak mereka yang menamakan diri sebagai KKB ini,” tegasnya.

Kendati KKB merupakan bagian dari Papua, akan tetapi menurut Mahfud perilaku dan perbuatannya tidak mengidentitaskan budaya Papua secara utuh. “Jadi yang akan kita tindak ini bukan Papua, karena Papua itu terdiri dari orang-orang yang jauh lebih beradab dibandingkan dengan KKB. Mungkin 99,9% KKB itu orang-orang Papua dan juga termasuk budaya Papua,” tegasnya.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

Terbaru, KKB kembali melakukan pembunuhan, kali ini menimpa seorang pendulang emas di Korowai, Papua yang dipenggal kepalanya. Hal ini diketahui berdasarkan tayangan video berdurasi 2 menit 50 detik yang beredar di media sosial, Kamis (21/07/2022).

Video kejadian pembunuhan ini, dilakukan pada 19 Juli 2022. Dalam video singkat yang disebarkan kelompok yang menyebut diri sebagai Tentara Pembebasan Papua itu, terlihat mereka memegang kepala yang sudah dipenggal dengan statement berburu siang hari dan mendapat 1 kepala. Mereka juga bilang tengah mereka berada di Honai Matoa. []

Baca Juga :   AS Bakal Mengirim Lebih Banyak Sistem Roket ke Ukraina