Narsum.id | Jakarta – Eropa disebut harus mendukung demokrasi Taiwan. Hal itu diutarakan oleh Wakil Presiden Parlemen Eropa Nicola Beer dalam kunjungannya ke pulau itu, merujuk invasi Rusia ke Ukraina dan tindakan keras Tiongkok di Hong Kong.
Beer mengatakan bahwa kini adalah saatnya untuk berdiri teguh di pihak Taiwan. Ia juga menyebut Eropa dan pulau itu sebagai bagian dari “keluarga demokrasi”.
“Kami tidak akan menutup mata atas ancaman Tiongkok terhadap Taiwan. Eropa terlambat untuk Hong Kong, kami tidak akan terlambat untuk Taiwan,” katanya seperti dikutip dari AFP.
“Tidak ada ruang untuk agresi Tiongkok di Taiwan yang demokratis. Untuk saat ini, kami menyaksikan perang di Eropa; kami tidak ingin menyaksikan perang di Asia,” lanjutnya.
Sebanyak 23 juta orang Taiwan hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh Tiongkok, yang mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri dan telah berjanji untuk merebutnya suatu hari nanti.
Serangan Rusia di Ukraina telah memperdalam ketakutan, baik di Taiwan maupun di antara sekutu utama Barat, bahwa Beijing mungkin melakukan hal yang sama di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping.
Kunjungan Beer kemungkinan akan membuat marah Tiongkok, yang menentang setiap pertukaran resmi antara Taiwan dan politisi asing. Namun ia mengatakan “kebutuhan politik” membawanya ke Taiwan dalam “kapasitas resminya”.
Beer, seorang pengacara dan anggota Partai Demokrat Bebas Jerman, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan pejabat tinggi lainnya selama kunjungan tiga harinya.[]
Leave a Reply