Bitcoin dan Ethereum Meroket di Tengah Meredanya Ancaman Resesi Ekonomi

Coinbase Blokir 25 Ribu Akun Kripto Pengguna Rusia
Ilustrasi Koin Kripto.(Foto: Narsum.id/Pixabay/Photospirit )

“Investor tampaknya tengah mengabaikan potensi resesi ekonomi AS dengan indikator nilai dolar AS yang terus melemah. Kemudian, mereka tak ingin kelewat fase bullish terhadap BTC yang akhirnya melakukan rentetan aksi beli.”

Narsum.id | Jakarta – Pergerakan market aset kripto pada Rabu (20/07/2022) siang membuat para investor tersenyum gembira lantaran market kripto nilainya terus melesat tinggi. Melansir situs CoinMarketCap pukul 10.00 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap kompak bergerak optimis ke zona hijau dalam 24 jam terakhir.

Bahkan, nilai Bitcoin (BTC) naik 5,86% ke US$ 23.393 per keping dalam sehari terakhir yang berarti mampu melewati level resistance terdekatnya. Sementara, nasib Ethereum (ETH) juga sama baik, meroket 1,31% ke US$ 1.545 di waktu yang sama. XRP, Cardano (ADA), Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) juga mengalami kenaikan masing-masing 4,18%, 8,87%, 3,78 dan 3,72%.

Baca Juga :   BNN Ungkap Pabrik Sabu di Perumahan Elite Sukajadi Batam

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, melihat investor kembali menyerbu market kripto sebab kinerja dolar AS yang sedang melemah sehingga membangkitkan gairah aksi beli di instrumen aset berisiko, termasuk saham. Kinerja baik juga tercermin dari gerakan pasar saham negeri paman Sam.

“Investor tampaknya tengah mengabaikan potensi resesi ekonomi AS dengan indikator nilai dolar AS yang terus melemah. Kemudian, mereka tak ingin kelewat fase bullish terhadap BTC yang akhirnya melakukan rentetan aksi beli. Namun, di sisi lain ada investor yang akhirnya tergoda untuk segera merealisasikan profit taking, sehingga gerakan market saat ini agak datar,” tutur Afid berdasarkan keterangan resminya Rabu, (20/07/2022)

Baca Juga :   TNSC: Ekspor Thailand Tak Akan Terdampak Aturan Baru Bank Sentral Myanmar

Afid juga menerangkan bahwa investor tak mau terlampau optimis masuk ke market kripto lantaran lebih memilih untuk menanti hasil rapat bank sentral AS, The Fed, yang sedianya akan berlangsung pada 27 hingga 28 Juli mendatang. Kendati demikian sejauh ini, tampaknya The Fed bakal konsisten dengan komitmennya yang bakal mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin pada bulan ini.

Ilustrasi mata uang kripto Ethereum. (Foto: Narsum.id/Pixabay)

Sentimen Positif Penyebab Market Bullish

Sementara secara umum Afid menjelaskan, reli kencang aset kripto tengah pekan ini disebabkan oleh beberapa faktor penting. Pertama, sepinya sentimen makroekonomi dan ketegangan geopolitik, membuat investor memanfaatkan untuk melakukan aksi beli.

“Investor merasa bahwa kinerja keuangan beberapa emiten keuangan di pasar saham AS yang di atas ekspektasi menjadi indikasi bahwa ekonomi AS sebenarnya terbilang solid. Terlebih nilai dolar AS juga melemah sehingga membangkitkan gairah market,” sebut Afid.

Baca Juga :   Peritel 7-Eleven PHK Ratusan Karyawan di AS Akibat Tekanan Inflasi

Hal kedua, dari faktor ekosistem kripto. Investor menyambut positif pengumuman mengenai tanggal upgrade jaringan ETH, The Merge yang dijadwalkan selesai pada 19 September 2022. Alhasil market ETH dan Ethereum Classic (ETC) mengalami short squeeze selama beberapa hari belakangan.

“Selain itu, ada juga kabar baik mengenai jaringan Polygon, misalnya niatan Walt Disney yang mendukung pengembangan Web 3 Polygon dan rencana peluncuran pembaruan jaringan yang digadang bernama Hermez,” tegas Afid.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

Faktor ketiga secara teknikal, harga BTC yang menembus di atas level psikologis US$ 22.000 membuat pelaku pasar tergerak melakukan aksi akumulasi. Alhasil, kini nilai kapitalisasi pasar kripto sukses kembali tembus di atas US$ 1 triliun.

“Selain itu dari indikasi dari Fear and Greed Index, volume perdagangan Bitcoin tampaknya berjalan normal setelah lonjakan besar-besaran dicatat pada bulan Juni lalu. Saat ini, sentimen cukup membaik walaupun masih dalam status “Extreme Fear” di dalam pasar kripto,” tandas Afid.

Baca Juga :   Cryptocurrency Exchange Zipmex Hentikan Penarikan

“BTC saat ini memiliki titik support terdekat di level US$ 22.000 dengan target kenaikan terdekat ke US$ 23.600 hingga US$ 24.500. Bitcoin (BTC) berjuang untuk level US$ 24.000 karena penembusannya dapat menyebabkan kenaikan lebih lanjut. Namun, dalam kasus tekanan bearish dan pengembalian di bawah US$ 22.000 bisa menekan harga lebih dalam,” sambungnya. []