Narsum.id | Jakarta – Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) menyetujui bantuan dana tambahan 500 juta euro untuk mempersenjatai Ukraina. Dengan begitu, UE telah mengirimkan dana senilai total 2,5 miliar euro sejak Rusia melancarkan invasinya Februari lalu.
UE mengatakan, Ukraina bisa memanfaatkan dana itu untuk membeli peralatan dan pasokan lain yang menunjang operasional militer mereka, termasuk senjata mematikan. Namun, UE meminta agar senjata mematikan hanya digunakan untuk pertahanan.
“Hari ini, di pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa, kesepakatan politik dicapai pada tahap kelima bantuan militer ke Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde, seperti dikutip Reuters.
Sejatinya, UE tidak tidak bisa menggunakan anggaran tujuh tahunnya untuk mendanai operasi militer, berdasarkan aturan yang berlaku. Namun, kali ini UE bisa memberikan bantuan lewat program Fasilitas Perdamaian Eropa, yang memiliki batas 5 miliar euro.
Saat ini, setengah dari anggaran tujuh tahunannya sudah diberikan kepada Ukraina hanya dalam waktu lima bulan. Kemampuan UE untuk mempertahankan pembiayaannya pun mulai diragukan, terutama jika invasi Rusia masih terus berlanjut.
Diplomat UE Josep Borrell juga sangat menyadari hal itu. Namun, ia mengatakan bahwa UE tidak akan menyerah pada Ukraina. Borell pun mengharapkan duta besar UE untuk menyetujui larangan impor baru UE atas emas Rusia yang akan ditentukan akhir pekan ini.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Lituania Gabrielius Landsbergis juga mengingatkan bahwa pasukan Rusia sepertinya tidak akan berhenti melakukan serangan di Ukraina, ketika negara-negara Eropa sedang melakukan liburan musim panas nanti.[]