Perbedaan Nyeri Perut Akibat Asam Lambung dengan Usus Buntu

Perbedaan Nyeri Perut Akibat Asam Lambung dengan Usus Buntu
Ilustrasi nyeri perut. (Foto: Narsum.id/Pixabay/derneuemann)

“Perbedaan mendasar antara usus buntu dan sakit maag terletak pada lokasi sakit yang dirasakan. Maag memicu rasa sakit di perut bagian atas, atau di sekitar ulu hati. Sedangkan sakit perut pada pengidap usus buntu, muncul di perut bagian kanan bawah yang semakin memburuk jika ditekan.”

Narsum.id | Jakarta – Banyak orang yang salah mengartikan antara sakit perut akibat usus buntu dengan maag. Memang, sekilas keduanya memiliki gejala yang hampir mirip sehingga sakit yang dirasa. Penting, bagi kita untuk mengetahui kedua gejala penyakit tersebut lantaran jika keliru dapat berujung pada salah diagnosis dan pengobatannya. 

Agar dokter dapat memberikan pengobatan yang tepat untuk kedua jenis gangguan tersebut, kamu perlu mengetahui sejumlah gejala yang mendasari sebagai berikut :

1. Sakit Perut Akibat Usus Buntu

Usus buntu (apendisitis) terjadi akibat adanya peradangan pada bagian usus buntu. Usus buntu sendiri merupakan sebuah struktur berbentuk selang kecil yang menempel pada bagian awal usus besar. Letaknya ada di perut bagian kanan bawah. Jika tidak ditangani dengan baik, usus buntu bisa saja pecah dan menyebabkan infeksi ke bagian di sekitarnya.

“Jika kondisi tersebut terjadi, lapisan bagian perut yang lain juga ikut mengalami peradangan. Rasa sakit di mulai dari sekitar pusar yang muncul dan hilang. Rasa sakit kemudian menjalar ke perut bawah bagian kanan, di mana usus buntu berada. Jika sudah menjalar ke bagian tersebut, rasa sakit akan semakin intens, dan bertambah parah saat kamu menarik napas dalam, batuk, bersin, atau berjalan,” tutur dr. Handri Irawan, MMRS melalui akun Twitternya @drhandri dikutip Senin, (18/07/2022).

Baca Juga :   TNSC: Ekspor Thailand Tak Akan Terdampak Aturan Baru Bank Sentral Myanmar

Gejala utamanya, ditandai dengan sakit perut bawah bagian kanan. Tetapi, gejala usus buntu tersebut juga disertai dengan beberapa gejala tambahan, seperti:

  • Penurunan nafsu makan
  • Mual sampai muntah
  • Perut kembung
  • Tidak bisa kentut
  • Demam tinggi.

2. Sakit Perut Akibat Maag

Sakit maag sebenarnya bukanlah sebuah penyakit, menurut dr. Handri, sakit maag merupakan tanda dari gangguan kesehatan lain yang menjadi penyebabnya. Gejala sakit maag ditandai dengan rasa tidak nyaman atau nyeri pada saluran pencernaan bagian atas, seperti kerongkongan, perut, atau usus dua belas jari. Gejala lain yang sering muncul adalah perut kembung akibat terlalu banyak gas dalam lambung.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Bukan hanya sakit perut saja yang menjadi gejala sakit maag. Gejala itu akan disertai dengan gejala lain, seperti berikut: 

  • Mual dan muntah;
  • Perut terasa panas;
  • Sering sendawa;
  • Sakit di bagian perut dan dada;
  • Muncul rasa asam di mulut.

“Perbedaan mendasar antara usus buntu dan sakit maag terletak pada lokasi sakit yang dirasakan. Maag memicu rasa sakit di perut bagian atas, atau di sekitar ulu hati. Sedangkan sakit perut pada pengidap usus buntu, muncul di perut bagian kanan bawah yang semakin memburuk jika ditekan,” tegas dr. Handri.

Gejalanya juga semakin bertambah parah dari waktu ke waktu. Pengidap usus buntu juga mengalami gejala demam, tetapi tidak pada pengidap penyakit maag. Oleh sebab itu, jika kamu atau keluarga terdekat mengalami rasa nyeri di perut bagian kanan bawah yang semakin parah saat ditekan, segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat.

Baca Juga :   UE Makin Ketar-Ketir Akibat Komentar Putin Soal Pasokan Gas

“Kamu memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis, dan menentukan langkah penanganan yang tepat untuk meminimalisir terjadinya komplikasi. Beberapa orang meremehkan keluhan nyeri perut, tetapi setelah diperiksa ternyata usus buntu yang sudah pecah. Lebih baik kita waspada pada gejala-gejala awal sehingga dapat segera ditangani dengan tepat,” tandasnya.

Semoga bermanfaat. []