Narsum.id | Jakarta – Uni Eropa dan negara-negara Asia Tenggara akan mengadakan pertemuan puncak penuh pertama mereka pada bulan Desember, sebuah tanda bahwa kedua blok sedang mencari hubungan yang lebih erat di tengah kekhawatiran atas ancaman keamanan dari Tiongkok dan Rusia.
KTT itu, yang akan digelar di Brussel pada 14 Desember namun belum diumumkan secara publik, dipandang sebagai tanda “hubungan yang semakin dekat dalam konteks geopolitik saat ini”, kata seorang pejabat Uni Eropa seperti dilansir dari Reuters.
Langkah ini mengikuti “poros” Amerika Serikat (AS) ke Asia yang diluncurkan oleh kepresidenan Obama, di tengah meningkatnya perhatian pada kawasan yang terletak di jalur perdagangan utama dan kaya akan sumber daya alam.
Pertemuan-pertemuan sebelumnya antara 27 negara Uni Eropa dan 10 negara Asean, biasanya dihadiri oleh para pemimpin yang memegang jabatan presiden sementara blok-blok tersebut.
Uni Eropa sedang berusaha meningkatkan pengaruhnya di kawasan itu, di tengah meningkatnya kekhawatiran di sana tentang Tiongkok dan dampak ketegangan Beijing dengan Washington, kata seorang pejabat kedua Uni Eropa.
“Dalam hal lindung nilai terhadap persaingan AS-Tiongkok, UE selalu menjadi jawaban teratas di kawasan ini,” kata pejabat itu, yang terlibat langsung dalam pembicaraan dengan negara-negara Asean.
Seorang pejabat Uni Eropa ketiga menegaskan masalah keamanan akan menjadi bagian penting dari diskusi sebagai Brussels mencari sikap yang lebih jelas dari negara-negara Asia Tenggara pada invasi Rusia ke Ukraina.
Tiongkok juga mengklaim hampir seluruh Laut Tiongkok Selatan, membuatnya berselisih dengan beberapa tetangga Asia Tenggara yang memiliki klaim mereka sendiri.
Sekretariat ASEAN tidak menjawab permintaan komentar. Pemerintah Indonesia, Vietnam, Singapura dan Malaysia tidak segera berkomentar. Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan hubungan UE-Asean telah kuat selama beberapa dekade.
Beberapa negara Uni Eropa, sebagian besar di Eropa timur, menginginkan jaminan dari mitra ASEAN bahwa mereka tidak akan membantu Moskow melewati sanksi Barat dan referensi yang jelas untuk “agresi” Rusia di Ukraina dalam pernyataan bersama KTT, kata para diplomat.
Tidak jelas apakah mereka akan berhasil dalam hal ini. Laos dan Vietnam abstain dalam pemungutan suara PBB tentang perang Ukraina.
Para pemimpin Myanmar tidak akan diundang ke KTT, yang mencerminkan kritik Uni Eropa terhadap junta yang mengambil alih kekuasaan dengan paksa setelah pemilihan di sana pada tahun 2020. []
Leave a Reply