Operator Kasino Singapura Disebut Berminat Lakukan Pengambilalihan

Ilustrasi kasino. (Foto: Narsum.id/Pixabay/ToNic-Pics)

Narsum.id | Jakarta – Saham Genting Singapore Ltd melonjak setelah Bloomberg News melaporkan bahwa operator kasino di Singapura menarik minat pengambilalihan, karena wisatawan mulai kembali ke pusat perjalanan Asia.

Saingan Amerika Serikat MGM Resorts International baru-baru ini mendekati pemegang saham pengendali perusahaan, keluarga miliarder Lim, untuk menyatakan minatnya dalam sebuah kesepakatan, menurut sejumlah orang yang mengetahui masalah tersebut.

Sementara diskusi itu tidak menghasilkan kesepakatan, pelamar potensial lainnya juga sudah dalam tahap awal mempelajari Genting Singapore, kata orang-orang, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasinya bersifat pribadi.

Harga saham Genting Singapore naik sebanyak 9,3%, terbesar dalam hampir dua tahun, memicu permintaan perdagangan dari bursa lokal. Perusahaan ini memiliki nilai pasar sekitar SGD 9,8 miliar (USD7 miliar). Menurut data Bloomberg, Genting Bhd, konglomerat Malaysia yang didukung oleh keluarga Lim, menguasai 53% dari bisnis.

Baca Juga :   WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global, Begini Upaya Pencegahan Kemenkes

Salah satu dari hanya dua operator kasino di negara-kota, Genting Singapore mengoperasikan Resorts World Sentosa, destinasi seluas 49 hektar yang terletak di sebuah pulau di lepas pantai selatan Singapura.

Ini menampilkan lebih dari 550 meja permainan dan lebih dari 2.400 mesin slot dan permainan elektronik lainnya, menurut situs webnya. Atraksi lainnya termasuk taman hiburan Universal Studios Singapore serta akuarium, taman air, restoran dan toko.

Tidak ada kepastian musyawarah akan mengarah pada transaksi, dan MGM juga dapat melanjutkan pengejaran perusahaan, kata orang-orang. Disebutkan juga bahwa kesepakatan apa pun untuk Genting Singapore dapat memerlukan persetujuan peraturan di negara-kota.

Seorang juru bicara MGM menolak berkomentar, sementara perwakilan untuk Genting dan unitnya di Singapura tidak segera menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja reguler.[]