Narsum.id | Jakarta – Arab Saudi mengumumkan bahwa pihaknya mencabut pembatasan pada semua operator yang menggunakan wilayah udaranya, sebuah isyarat keterbukaan yang nyata terhadap Israel menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Pemimpin AS menyambut keputusan bersejarah itu, langkah perdamaian terbaru oleh Riyadh mengenai negara Yahudi, yang telah menolak mengakui meskipun upaya intensif oleh Israel untuk membangun hubungan dengan negara-negara Arab.
“Otoritas penerbangan sipil Saudi mengumumkan keputusan untuk membuka wilayah udara Kerajaan untuk semua maskapai penerbangan yang memenuhi persyaratan otoritas untuk terbang berlebihan,” katanya dalam sebuah pernyataan di Twitter.
“Keputusan itu dibuat untuk melengkapi upaya Kerajaan yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan posisi Kerajaan sebagai pusat global yang menghubungkan tiga benua,” lanjutnya.
“Keputusan ini adalah hasil dari diplomasi yang gigih dan berprinsip Presiden dengan Arab Saudi selama berbulan-bulan, yang berpuncak pada kunjungannya hari ini,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dalam pernyataan itu, seperti dikutip dari AFP.
Dia mengatakan, presiden AS yang akan mendarat di Arab Saudi untuk kunjungan kontroversial Jumat malam sebagai bagian dari perjalanan ke Timur Tengah, akan berbicara lebih banyak tentang terobosan tersebut hari ini.
Sebelum kedatangan Biden di Israel pada awal perjalanannya ke Timur Tengah pada hari Rabu, Washington telah mengisyaratkan bahwa lebih banyak negara Arab dapat mengambil langkah-langkah untuk mengejar hubungan dengan Israel, memicu spekulasi tentang apakah Riyadh akan mengubah posisinya yang telah lama dipegang untuk tidak membangun hubungan bilateral resmi sampai konflik dengan Palestina diselesaikan.
Kerajaan tidak menunjukkan penentangan ketika sekutu regionalnya, Uni Emirat Arab, menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 2020, diikuti oleh Bahrain dan Maroko di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi AS.
Namun, para analis telah menekankan bahwa setiap keuntungan langsung kemungkinan besar akan meningkat dan bahwa Riyadh mungkin tidak akan menyetujui hubungan formal, tidak selama kunjungan Biden atau ketika Raja Salman, masih memerintah.
Biden akan melakukan perjalanan ke kota Saudi Jeddah di pantai Laut Merah Jumat sore, meskipun sebelumnya bersumpah untuk memperlakukan kerajaan sebagai “paria” atas pembunuhan 2018 dan pemotongan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.
Dia akan melakukan perjalanan langsung dari negara Yahudi ke Arab Saudi, menjadi presiden AS pertama yang terbang dari sana ke negara Arab yang tidak mengakuinya.[]
Leave a Reply