Narsum.id | Jakarta – Bank of Korea (BOK) menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin, menjadi 2,25% pada pertemuan hari ini, (13/07/2022). Langkah ini ditempuh untuk melawan tekanan inflasi akibat tingginya harga energi dan komoditas.
Selain itu, kenaikan suku bunga acuan ini juga diharapkan bisa membantu menahan pelemahan won lebih dalam. Sepanjang tahun ini, won tercatat sudah turun 9,4% terhadap dolar Amerika.
Langkah ini juga didorong oleh bank sentral utama lainnya, termasuk Bank of Canada dan Reserve Bank of New Zealand, memberikan kenaikan suku bunga yang besar dalam beberapa pekan terakhir.
Demikian juga bank sentral Amerika, The Federal Reserve, bulan lalu menaikkan suku bunga utamanya sebesar 75 basis poin, dan diprediksi akan melakukan langkah serupa di bulan ini.
Mengutip Reuters, kenaikan suku bunga ini menjadi yang terbesar, sejak BOK mengadopsi sistem kebijakan yang digunakan saat ini pada 1999 dan kenaikan keenam sejak Agustus 2021.
Kenaikan ini juga sesuai hasil jajak pendapat Reuters, yaitu 27 dari 32 analis memprediksi BOK akan melakukan kenaikan 0,5 poin yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sedangkan 5 analis lainnya memproyeksikan kenaikan seperempat poin.
Harga konsumen Korea Selatan, ukuran utama inflasi, melonjak 6% di bulan lalu dari tahun sebelumnya. Itu adalah inflasi paling tajam, sejak inflasi di bulan November 1998 yang mencapai 6,8%. Saat itu, Korsel berada di tengah krisis ekonomi Asia 1997-98. Untuk saat ini, pemerintah memperkirakan inflasi akan berada di bawah tekanan ke atas dan bertahan di kisaran 6%.[]
Leave a Reply