Jokowi: Perang di Ukraina Pengaruhi Harga Gandum

Jokowi
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Foto:Narsum.id/Setkab)

“Bayangkan, berapa ratus juta orang ketergantungan kepada gandum Ukraina dan Rusia.”

Narsum.id | Jakarta – Presiden Joko Widodo mengungkapkan, bahwa perang di Ukraina mempengaruhi harga komoditas pangan dunia, khususnya gandum. Situasi ini, berpotensi membuat harga roti dan mie instan mengalami kenaikan. Sedangkan Indonesia memiliki ketergantungan impor yang tinggi terhadap komoditas tersebut, yakni mencapai 11 juta ton.

“Kita juga impor gandum gede banget, 11 juta ton impor gandum kita. Ini hati-hati yang suka makan roti, yang suka makan mie, bisa harganya naik,” tutur kepala negara saat menghadiri Puncak Peringatan ke-29 Hari Keluarga Nasional Tahun 2022, di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, Kamis, (07/07/2022).

Baca Juga :   Pengadilan PBB Tolak Tantangan Myanmar Atas Kasus Genosida Rohingya

Perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum lantaran 30% sampai 40% produksi gandum dunia berada di negara tersebut. Presiden juga mengatakan, saat berkunjung ke Ukraina ia bertanya langsung ke Presiden Zelenskyy mengenai stok gandum. Ternyata stok di sana ada 22 juta ton, tetapi tidak bisa dijual ditambah panen terbaru 55 juta ton sehingga total stok di Ukraina ada 77 juta ton.

“Di Rusia sendiri, saya tanya ke Presiden Putin, ada berapa stok di Rusia. 130 juta ton. Bayangkan, berapa ratus juta orang ketergantungan kepada gandum Ukraina dan Rusia,” sebut Kepala Negara.

Baca Juga :   Anies Dedikasikan JIS untuk Jakmania, Warga Jakarta, dan Indonesia
Presiden Joko Widodo bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Kamis (30/06/2022). (Foto: Narsum.id/ Reuters)
Presiden Joko Widodo bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Kamis (30/06/2022). (Foto: Narsum.id/ Reuters)

Sedangkan komoditas tersebut kini tidak bisa keluar dari Ukraina maupun Rusia, sehingga Afrika dan beberapa negara di Asia sudah mulai kekurangan pangan akut, bahkan sudah ada mulai ada kelaparan.

“Bayangkan. Kita ini harus betul-betul bersyukur bahwa negara kita diberikan pangan yang harganya, beras utamanya, tidak naik. Harus kita syukuri betul,” tegas Presiden.

Baca Juga :   Evergrande Menggulingkan Dua Eksekutif Teratas

Presiden menekankan pentingnya kemandirian pangan. Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh bupati, utamanya wali kota untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sekecil apa pun untuk menanam, untuk berproduksi kebutuhan pangan sehari-hari.

“Penting. Jangan sampai ada lahan kosong. Manfaatkan untuk asupan gizi anak kita. Karena kita nanam di manapun itu tumbuh dan bisa kita panen. Penting sekali,” pungkas Jokowi. []

Baca Juga :   Rhinitis dan Sinusitis Tidak Sama, Begini Cara Membedakannya