10 Hari Buka Lockdown, Kasus Covid di Shanghai Melonjak Kembali

Ilustrasi alat tes Covid-19. (Foto: Narsum.id/Pixabay/SamuelFrancisJohnson)

Jakarta | Shanghai memulai putaran tes Covid-19 massal untuk hampir seluruh 25 juta penduduknya pada Sabtu (11/06/2022), ketika pihak berwenang berusaha menahan wabah yang terkait dengan salon kecantikan.

Tes baru dilakukan hanya 10 hari setelah Shanghai mencabut aturan penguncian atau lockdown dua bulan yang melelahkan dan penuh gejolak, yang bertujuan menghilangkan penyebaran Covid-19. Kini, lima distrik di Shanghai kembali melarang penduduknya meninggalkan rumah mereka selama periode pengujian.

Pada Sabtu, Shanghai melaporkan tujuh kasus gejala lokal baru untuk hari sebelumnya, yang enam di antaranya terdeteksi di luar area karantina. Kota ini juga mencatat sembilan kasus asimtomatik lokal baru, naik dari enam hari sebelumnya.

Tak hanya Shanghai, Beijing juga melaporkan lonjakan kasus. Mengutip Reuters, Beijing melaporkan 36 kasus gejala lokal baru, naik dari tujuh hari sebelumnya, dan 25 kasus asimptomatik lokal baru, naik dari hanya satu hari sebelumnya.

Baca Juga :   Konflik Pertanahan Suku Anak Dalam 113 Tuntas Akhir Agustus

Ibu kota Tiongkok mulai memperketat kembali sejumlah pembatasan Covid, dengan setidaknya dua distrik menutup tempat hiburan tertentu, setelah gejolak di lingkungan sibuk yang dikenal dengan kehidupan malam, perbelanjaan dan jalan-jalan kedutaan.

Kasus-kasus itu terkait dengan tempat minum yang dikenal sebagai Heaven Supermarket Bar. Beijing mengatakan pada Sabtu bahwa 61 kasus baru yang ditemukan di kota itu telah mengunjungi bar atau tempat yang terkait.

Dengan melonjaknya Covid, Universal Beijing Resort pada Jumat malam membatalkan rencana pembukaan kembali sampai pemberitahuan lebih lanjut. Menurut pihak berwenang Beijing, tiga pekerja Universal Beijing Resort juga telah mengunjungi bar.

Data Komisi Kesehatan Nasional menunjukkan, Tiongkok daratan secara total melaporkan 210 kasus Covid baru untuk 10 Juni, di mana 79 di antaranya bergejala dan 131 tidak menunjukkan gejala. Angka itu naik dari 151 kasus baru sehari sebelumnya.[]