Victoria’s Secret Rogoh Rp 121 Miliar untuk Penyelesaian PHK Karyawan

Salah satu produk pakaian dalam Victoria's Secret. (Foto: Narsum.id/Twitter @VictoriasSecret)

Jakarta | Pekerja Thailand yang dipecat tahun lalu dari pabrik yang memasok merek pakaian dalam global, termasuk Victoria’s Secret, akan menerima 285,2 juta baht atau sekitar Rp 121,7 miliar, yang menurut para aktivis buruh adalah penyelesaian terbesar dari jenisnya di industri garmen global.

Sekitar 1.200 pekerja diberhentikan tanpa pesangon dan upah yang harus dibayar kepada mereka oleh Brilliant Alliance Thai Global Co Ltd (BAT) setelah bangkrut dan menutup pabriknya di provinsi Samut Prakan, pada Maret 2021.

Insiden itu adalah salah satu dari ratusan kasus pencurian upah yang menurut para aktivis buruh terjadi di industri garmen selama pandemi Covid-19.

Menurut Direktur Eksekutif Konsorsium Hak Pekerja Scott Nova, sebuah serikat pekerja internasional kelompok advokasi, dana penyelesaian yang dibiayai oleh Victoria’s Secret dalam perjanjian pinjaman dengan pemilik BAT, dapat menjadi preseden bagi merek global untuk lebih melindungi hak-hak pekerja dalam rantai pasokan mereka.

Baca Juga :   PM Italia Draghi Resmi Serahkan Pengunduran Diri ke Mattarella

“Merek global perlu menyadari bahwa mereka bukan investor pasif, tetapi penentu tren dalam menetapkan standar tenaga kerja,” kata Direktur Thailand untuk Solidarity Center David Welsh, kelompok advokasi hak-hak pekerja yang berbasis di Amerika Serikat (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Lebih dari setahun setelah BAT dan pemilik Clover Group yang berbasis di Hong Kong menolak membayar pekerja Thailand yang diberhentikan. Dalam sebuah pernyataan email pekan ini, Victoria’s Secret & Co mengatakan akan memberikan pinjaman kepada pemilik Clover untuk membiayai penyelesaian, tanpa mengungkapkan jumlahnya.

Sebuah dokumen Kementerian Tenaga Kerja Thailand menunjukkan, total pembayaran kepada pekerja, termasuk biaya terkait, mencapai 285,2 juta baht.

Baca Juga :   TNSC: Ekspor Thailand Tak Akan Terdampak Aturan Baru Bank Sentral Myanmar

Clover awalnya mengatakan para pekerja harus setuju untuk menunggu 10 tahun untuk dibayar penuh.

Seorang eksekutif Clover dan anggota dewan BAT yang bangkrut, Emily Lau pada Jumat (27/05/2022) mengatakan bahwa pembayaran akan dilakukan dengan sumber daya pribadi pemilik, Angie dan Emily Lau, tidak menyebutkan pinjaman dari Victoria’s Secret.[]