Jakarta | Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyerukan persaingan ketat dengan Tiongkok untuk melestarikan tatanan global yang ada, namun mengatakan bahwa AS tidak mencari “Perang Dingin”.
Blinken juga mengatakan bahwa Beijing merupakan tantangan jangka panjang paling serius bagi tatanan internasional, meskipun berbulan-bulan AS fokus pada invasi Rusia ke Ukraina. Pidato Blinken pun disebut sebagai pernyataan paling komprehensif hingga kini tentang Tiongkok oleh pemerintahan Joe Biden.
“Visi Beijing akan menjauhkan kita dari nilai-nilai universal yang telah menopang begitu banyak kemajuan dunia selama 75 tahun terakhir. Presiden Biden percaya dekade ini akan menentukan,” katanya seperti dikutip dari AFP.
Pemerintahan Biden baru-baru ini meluncurkan kerangka perdagangan baru yang longgar di seluruh Asia dan telah membentuk forum dengan Uni Eropa (UE) untuk menetapkan standar teknologi, upaya yang bertujuan menyatukan negara-negara yang berpikiran sama saat Tiongkok mendominasi bidang baru, seperti kecerdasan buatan.
Blinken mengakui konsensus yang berkembang bahwa negara-negara lain tidak dapat mengubah lintasan Tiongkok, dengan mengatakan di bawah Presiden Xi Jinping telah menjadi lebih represif di dalam negeri, lebih agresif di luar negeri.
Tanpa retorika bombastis atau kejutan, Blinken menarik kontras implisit dengan pendekatan pemerintahan Donald Trump sebelumnya, yang berbicara secara gamblang tentang konflik global habis-habisan dengan Tiongkok.
Dalam perjalanan ke Afrika dan Amerika Latin, di mana Tiongkok telah menginvestasikan miliaran dolar untuk infrastruktur, Blinken meremehkan persaingan dan tidak meminta negara untuk berpihak.
“Kami tidak mencari konflik atau Perang Dingin baru. Sebaliknya, kami bertekad untuk menghindari keduanya,” ujar Blinken.[]
Leave a Reply