Banyak Fintech Ilegal, Kominfo Gandeng Cisco

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Infomatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengajak Cisco berpartisipasi membangun dan memperkuat keamanan teknologi digital di Indonesia.

Keterlibatan perusahaan teknologi raksaksa di Amerika Serikat itu diharapkan dapat menjaga ruang digital tetap bersih dimana saat ini Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga :   Menparekraf Ajak Perempuan Tingkatkan Peran di Sektor Parekraf

“Kemarin bertemu Cisco membicarakan tentang bagaimana cyber security khususnya technology security agar menjaga ruang digital tetap berish, apalagi di Indonesia banyak illegal fintech, kebocoran data, dan hoaks,” tutur Menkominfo di sela-sela pertemuan World Economy Forum di Davos, Swiss, Rabu (25/05/2022).

Johnny menegaskan, Cyber Security menjadi pekerjaan rumah kementerian yang dipimpinya agar bisa mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Cisco sendiri memiliki komitmen membantu pemerintah Indonesia menyiapkan teknologi yang tepat untuk membersihkan ruang digital.

“Cisco tentu mempunyai teknologinya dan bersama-sama kita akan merumuskan pilihan teknologi yang tepat khususnya berkaitan dengan fisik, jangan sampai nanti ruang digital kita kotor,” ungkapnya.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

World Economic Forum Annual Meeting merupakan konferensi tingkat tinggi yang dihadiri oleh beberapa kepala negara, pimpinan perusahaan global, pemimpin organisasi politik, penemu-penemu di bidang sains dan kebudayaan dari 90 negara.

Dalam kunjungan sebelumnya ke Davos, Swiss Menkominfo telah melakukan beberapa pertemuan bilateral diantaranya dengan President Google Asia Pacific Scott Beaumont, Presiden Qualcomm Alex Roger, Presiden President Traveloka Caesar Indra dan Vice President Sisco Jonathan Davidson. []

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama