Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan), memastikan bahwa wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak memengaruhi stok ternak untuk perayaan Iduladha tahun ini. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengungkapkan, Stok ternak ruminansia secara nasional sangat mencukupi.
“Mengacu pada data nasional tahun lalu, populasi sapi potong mencapai 18 juta, kerbau 1,2 juta, kambing 19,2 juta, dan domba 17,9 juta ekor,” tuturnya dalam keterangan pers, Jumat (13/05/2022).
Berdasarkan data tersebut, menurutnya stok untuk pasokan hewan kurban tahun ini seharusnya aman. Apalagi bila bercermin pada penyelenggaraan kurban tahun lalu, dimana penyembelihan hewan hanya sebanyak 1,7 juta ekor yang terdiri dari 609,5 ribu ekor sapi, 14,2 ribu ekor kerbau, 281,3 ribu ekor kambing, dan 750,6 ribu ekor domba.
Kuntoro juga menyampaikan bahwa tingkat kematian ternak akibat PMK tergolong sangat kecil, yaitu sekitar 2 persen.
“Sehingga secara populasi, stok ternak kita untuk kebutuhan pemotongan hewan kurban masih cukup aman,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kuntoro meminta masyarakat untuk tenang dan tidak perlu khawatir tentang kemungkinan penularan PMK ke manusia.
“PMK bukan penyakit yang dapat menular atau membahayakan kemanusia. Daging ternak yang positif PMK masih dapat dikonsumsi selama dimasak dengan benar,” tegasnya.
Memahami kekhawatiran publik terhadap dampak PMK, Kuntoro menyebutkan Kementan akan terus menyosialisasikan pencegahan penularan PMK melalui pemotongan hewan kurban yang baik di daerah wabah, tertular, terancam, dan bebas.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, ormas keagamaan, maupun pemerintah daerah untuk mempersiapkan penyelenggaraan ibadah kurban tahun ini agar berjalan lancar,” tandas Kuntoro. []
Leave a Reply