Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak Mewabah di Jatim, Begini Sikap Kapolri 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Polri)

Jakarta – Penyakit Mulut dan Kuku, menginfeksi beberapa wilayah di Jawa Timur. Foot and Mouth Disease ini, adalah penyakit hewan menular yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan lainnya.

Temuan wabah penyakit mulut dan kuku terhadap hewan ternak sapi ini dilaporkan pertama kali terjadi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan.

Terkait hal ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membantu melakukan pendampingan serta pengawasan terkait penanganan penyakit mulut dan kuku yang menyerang sapi.

Dengan demikian lanjut Kapolri, dinas peternakan di daerah sebagai leading sector terkait adanya penyakit itu, dapat melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat dalam rangka pengawasan agar penyakit tersebut tidak menyebar ke luar wilayah temuan.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama
Penyakit Mulut dan Kuku
Pemeriksaan Penyakit Mulut dan Kuku. (Foto: Kementan)

“Polri akan bekerjasama dengan dinas peternakan daerah untuk membantu mengawasi penanganan penyakit tersebut agar tidak terjadi pergeseran ke luar dari wilayah temuan,” tutur Listyo Sigit dalam keterangan tertulis, Rabu (11/05/2022).

Mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan, dengan adanya sinergitas antara dinas peternakan dan jajaran Polri di setiap wilayah, dapat dilakukan tracing dan pengecekan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut ke hewan ternak lainnya.

“Sehingga penyakit tersebut bisa kita bantu lokalisir dan tidak meluas dengan bantuan penjagaan dan pengawasan,” tegas mantan Kapolda Banten tersebut.

Sigit juga menegaskan bahwa pihaknya siap untuk mendukung langkah Kementan melakukan upaya lockdown sebagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua
Penyakit Mulut dan Kuku
Pemeriksaan Penyakit Mulut dan Kuku. (Foto: Kementan)

Pihak Kepolisian, lanjut Sigit, juga akan ikut membantu melakukan pengecekan ketat terhadap proses perdagangan hewan ternak dengan merujuk dari hasil pemeriksaan dokter hewan dari Balai Karantina Dinas Pertanian dan Peternakan.

“Melakukan pengawasan dengan cara penyekatan perdagangan hewan ternak keluar atau masuk pada wilayah tersebut yang mengacu pada dokumen hasil pemeriksaan dokter hewan dari Balai Karantina Dinas Pertanian dan Peternakan,” ungkap Kapolri.

Ia juga telah menginstruksikan kepada seluruh Satgas Pangan Polri untuk turun ke lapangan guna memastikan ketersediaan stok pangan hewan ternak serta melakukan pengendalian harga dipasaran.

Dalam hal ini, Kepolisian bersama dengan dinas peternakan juga sudah melakukan pendataan untuk menentukan luas penyebaran serta jumlah ternak yang berpotensi tertular penyakit Penyakit Mulut dan Kuku.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

Dinas peternakan juga telah menyiapkan vaksinasi serta obat-obatan untuk diberikan kepada hewan ternak sapi setelah adanya temuan tersebut.

Sigit juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik terkait dengan adanya laporan temuan penyakit itu. Menurutnya, semua pihak terkait telah bekerja secara maksimal untuk menangani hal tersebut.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap tenang terkait adanya laporan temuan ini,” tandas Kapolri. []

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua