Thailand Pertimbangkan Subsidi untuk Produksi Baterai EV

Ilustrasi kendaraan listrik. (Foto: Narsum.id/Pixabay/Pixaline)
Ilustrasi kendaraan listrik. (Foto: Narsum.id/Pixabay/Pixaline)

Jakarta | Komite Kebijakan Kendaraan Listrik Nasional Thailand atau The National Electric Vehicle Policy Committee akan mempertimbangkan langkah-langkah promosi untuk produksi baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di negara itu.

Direktur Jenderal Departemen Cukai Lavaron Sangsnit mengatakan, langkah ini mengikuti peluncuran subsidi negara dan langkah-langkah insentif pajak baru-baru ini untuk mempromosikan produksi dan adopsi EV.

Lavaron, yang juga menjabat sebagai juru bicara komite nasional, mengatakan cukai saat ini pada baterai berkisar dari 0-8%, berdasarkan teknologi yang digunakan untuk memproduksi baterai. Baterai yang menggunakan teknologi produksi tinggi dikenakan retribusi yang lebih rendah.

Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Bangkok Post bahwa komite EV sedang mempertimbangkan memberikan subsidi untuk mendukung pembelian baterai, dengan cara yang sama memberikan subsidi kepada para pembeli kendaraan listrik baterai atau battery electric vehicle (BEV).

Baca Juga :   Cryptocurrency Exchange Zipmex Hentikan Penarikan

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa subsidi negara sebesar 600 baht per kilowatt-hour (kWh) kapasitas baterai akan diberikan kepada produsen baterai, yang harus memberikan subsidi kepada pembeli baterai sebagai diskon. Misalnya, jika baterai memiliki kapasitas 40kWh, maka produsen baterai menerima subsidi 24.000 baht.

Bulan lalu, departemen menandatangani perjanjian dengan Great Wall Motor Manufacturing Co dan MG Sales Co yang mencakup komitmen untuk menurunkan harga BEV mereka, sejalan dengan subsidi pemerintah dan langkah-langkah insentif pajak.

Setidaknya, lima importir dan produsen BEV serta pembuat sepeda motor listrik diharapkan menandatangani perjanjian serupa dengan departemen tahun ini.[]