
Jakarta | Bitcoin kini menjadi alat pembayaran yang resmi dan sah di Republik Afrika Tengah atau Central African Republic (CAR). Bahkan, Kantor Kepresidenan CAR menyebut negaranya sebagai bagian dari negara paling berani dan visioner di dunia.
Hingga kini, CAR menggunakan mata uang franc CFA yang didukung Prancis, yang juga banyak digunakan oleh negara Afrika sebagai bekas koloni Prancis.
Menanggapi keputusan parlemen CAR, ekonom Yann Daworo menilai, penggunaan Bitcoin akan memudahkan transaksi lantaran dapat dilakukan hanya dengan smartphone dan tidak perlu ditukar ke mata uang asing.
“Pengusaha tidak lagi harus berjalan-jalan dengan koper berisi franc CFA yang harus dikonversi ke dollar atau mata uang lainnya untuk melakukan pembelian di luar negeri,” katanya seperti dikutip dari BBC.
Namun, menurut ilmuwan komputer Sydney Tickaya, penggunaan mata uang kripto di CAR masih terlalu dini dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya, akses internet masih sangat terbatas, sedangkan Bitcoin sepenuhnya bergantung pada internet.
Selain itu, Tickaya juga menilai banyak masalah yang lebih mendesak di negara tersebut, seperti keamanan, pendidikan dan akses air minum.
Melansir WorldData, pada 2019, hanya 4% orang di CAR yang memiliki akses internet. CAR memang merupakan salah satu negara termiskin di dunia, meskipun kaya akan berlian, emas dan uranium, akibat konflik yang berkepanjangan selama beberapa dekade.[]
Leave a Reply