
Jakarta | Samsung Electronics Co. Ltd. mencetak laba operasional senilai 14,1 triliun won atau sekitar Rp 160,6 triliun pada tiga bulan pertama tahun 2022, tumbuh 50% secara year-on-year (yoy). Angka ini menjadi laba kuartal pertama tertinggi sejak 2018, yang juga sejalan dengan proyeksi Samsung pada awal bulan ini.
Pencapaian itu salah satunya didukung oleh kuatnya permintaan pusat data untuk chip memori margin tinggi, meski kelangkaan komponen diprediksi masih berlanjut pada semester kedua tahun ini.
“Sementara ketidakpastian terkait lingkungan makroekonomi dan masalah geopolitik kemungkinan akan berlanjut, perusahaan akan memprioritaskan peningkatan porsi proses lanjutan untuk komponen,” kata pihak Samsung seperti dilansir dari Reuters, Kamis (28/04/2022).
Selain laba operasional, Samsung juga membukukan kenaikan hingga lebih dari dua kali lipat pada laba bisnis chip menjadi 8,45 triliun won, yang didorong oleh rekor penjualan chip server di kuartal tersebut. Namun, laba operasional Samsung di bisnis seluler dan jaringan pada kuartal pertama tahun ini menurun 14%, menjadi 3,8 triliun won.
Pada kuartal pertama ini, Samsung mendorong produksi seri Galaxy A mid-to-low-end untuk meningkatkan daya saingnya di segmen itu. Disaat bersamaan, perusahaan asal Korea Selatan ini juga meluncurkan seri Galaxy S22 andalannya.
Analis di Canalys Sanyam Chaurasia mengatakan bahwa strategi ini berhasil meningkatkan pangsa pasar smartphone Samsung dari 22% menjadi 24% selama periode tersebut.[]
Leave a Reply