Wimbledon Tak Punya Alternatif Selain Melarang Pemain Rusia Ikut Kejuaraan

Centre Court Wimbledon. (Foto: Narsum.id/Twitter @Wimbledon)
Centre Court Wimbledon. (Foto: Narsum.id/Twitter @Wimbledon)

Jakarta | Wimbledon menyatakan tidak ada alternatif yang layak untuk larangan terhadap pemain Rusia dan Belarusia dari kejuaraan tahun ini. Penyelenggara Grand Slam pekan lalu mengumumkan langkah tersebut sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Dengan demikian, sejumlah bintang tenis seperti Daniil Medvedev, Andrey Rublev, Aryna Sabalenka dan Victoria Azarenka, tidak akan diizinkan bermain di pertandingan tersebut, yang dimulai pada akhir Juni nanti.

Keputusan itu dikritik oleh The Association of Tennis Professionals (ATP), yang menyelenggarakan tur putra, dan penyelenggara tur wanita The Women’s Tennis Association (WTA). Petenis Rublev pun menyebutnya sebagai diskriminasi total dan juara bertahan Wimbledon Novak Djokovic mengatakan itu gila.

Namun, mengutip AFP, Ketua The All England Lawn Tennis Club (AELTC) Ian Hewitt membela langkah tersebut, dengan mengatakan keputusan itu dibuat setelah pertimbangan yang cermat, dengan mempertimbangkan panduan pemerintah Inggris.

Baca Juga :   Beli One Medical, Amazon Perluas Bisnis Perawatan Kesehatan

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya telah mempertimbangkan berbagai faktor dan menarik dua kesimpulan.

Pertama, jika pihaknya menerima entri dari pemain Rusia dan Belarusia dengan pernyataan tertulis, AELTC akan mengambil risiko keberhasilan atau partisipasi mereka digunakan untuk keuntungan mesin propaganda rezim Rusia, yang pastinya tidak dapat diterima.

Kedua, AELTC memiliki kewajiban untuk memastikan tidak ada tindakan yang membahayakan pemain atau keluarga mereka. Meski demikian, AELTC mengaku sangat paham dan menyesali dampaknya terhadap semua pihak terkait.[]