Laba Operasional LG Energy Solution Anjlok Hingga 24%

Laba Operasional LG Energy Solution Anjlok Hingga 24%. (Foto: Narsum.id/Twitter @LGEnergyGroup)
Laba Operasional LG Energy Solution Anjlok Hingga 24%. (Foto: Narsum.id/Twitter @LGEnergyGroup)

Jakarta | Produsen baterai asal Korea Selatan, LG Energy Solution (LGES) membukukan laba operasional senilai 259 miliar won atau sekitar Rp 2,9 triliun untuk periode Januari-Maret 2022.

Angka itu anjlok hingga 24% secara year-on-year yang utamanya dipicu kelangkaan chip secara global dan juga rantai pasokan terdampak perang Rusia-Ukraina. Meski demikian, penurunan itu masih lebih kecil dari proyeksi sejumlah analis, salah satunya didukung oleh penjualan baterai silindernya yang kuat ke produsen mobil listrik Tesla Inc.

Di sisi lain, mengutip Reuters, LGES berhasil menumbuhkan pendapatannya sekitar 2% menjadi 4,3 triliun won. Namun, sejumlah analis memprediksi bahwa kinerja keuangan LGES pada kuartal kedua tahun ini bisa terdampak penutupan pabrik Tesla di Shanghai akibat kebijakan penguncian atau lockdown Covid-19.

LGES pada bulan lalu sempat mengungkapkan rencananya mengalokasikan 1,7 triliun won untuk biaya pendirian pabrik di Arizona, Amerika Serikat (AS), pada 2024. Ekspansi tersebut sebagai upaya memenuhi permintaan dari perusahaan rintisan terkemuka dan pelanggan lainnya di wilayah Amerika Utara.

Baca Juga :   Peritel 7-Eleven PHK Ratusan Karyawan di AS Akibat Tekanan Inflasi

Selain itu, LGES juga berniat meningkatkan kapasitas produksi tahunannya menjadi sekitar 520 gigawtt jam (GWh) baterai pada tahun 2025. Daya sebanyak itu cukup untuk sekitar 7,3 juta kendaraan listrik. Perusahaan menargetkan bisa mengamankan kapasitas tahunan sekitar 200 GWh pada akhir tahun ini.[]