Inflasi Buat Kinerja HSBC Awal Tahun Anjlok 28%

Ilustrasi gedung kantor HSBC. (Foto: Narsum.id/Unsplash)
Ilustrasi gedung kantor HSBC. (Foto: Narsum.id/Unsplash)

Jakarta | Inflasi yang tinggi telah berdampak buruk terhadap kinerja keuangan HSBC. Pada kuartal I 2022, HSBC harus rela mengalami penurunan laba sebelum pajak sebesar 28% secara year-on-year (yoy) menjadi USD 4,2 miliar.

Selain laba, pendapatan HSBC juga melandai 4% menjadi USD 12,5 miliar. Kepala Eksekutif HSBC Noel Quinn mengatakan, penurunan itu sebagai dampak kondisi pasar dan juga dipicu oleh kerugian kredit.

“Dampak dari perang Rusia-Ukraina, di samping dampak ekonomi yang terus diakibatkan oleh Covid-19, telah mendorong harga berbagai komoditas, dengan peningkatan inflasi yang mengakibatkan tantangan lebih lanjut,” kata Quinn yang dilansir dari Reuters.

Meski demikian, HSBC tetap optimistis untuk proyeksinya tahun ini dan tetap menargetkan pertumbuhan bisnis satu digit sampai akhir tahun nanti.

Baca Juga :   Terpukul Penguncian Tiongkok, Tesla Naikkan Harga Jual Mobil

HSBC telah memulai poros strategis beberapa tahun ke depan di Asia dan Timur Tengah. Disaat berbagai negara mencabut aturan pembatasan pandemi, pasar utama seperti Tiongkok dan Hong Kong tetap berkomitmen mengontrol kondisi pasca pandemi.

Sementara itu, Hong Kong yang merupakan pasar terbesar HSBC telah memasuki tahun ketiga pengendalian pandemi yang ketat yang telah mengisolasi dari seluruh dunia dan memukul bisnis dengan keras.

Meski demikian, HSBC mencatat bahwa sektor jasa keuangan di Hong Kong tetap kuat hingga saat ini.[]