Penyebab Penjualan Sepeda Motor Honda di Kuartal Pertama Anjlok 5%

Honda
Ilustrasi Motor Honda. (Foto: AHM)
Honda
Ilustrasi Motor Honda. (Foto: AHM)

Jakarta – Krisis komponen chip yang melanda industri global, juga berdampak terhadap kinerja Astra Honda Motor (AHM). Perusahaan ini, mengalami penurunan penjualan sepeda motor Honda sebesar 5 persen pada periode Januari hingga Maret 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Dan kami memang mengalami dampak negatif di sini. [Penjualan] kami di 951 ribu unit, sehingga sedikit menurun dibanding tahun tahun lalu 5 persen,” tutur Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya secara virtual, Selasa, (26/04/2022).

Ia menjelaskan, pasokan material yang minim itu membuat proses produksi terganggu dan ujungnya membuat inden mengular. Adapun inden paling banyak ada pada produk skuter matik dengan kapasitas mesin 110cc-150cc dengan masa inden selama satu bulan.

“Jadi untuk inden itu sekarang sekitar satu bulan,” ungkap Thomas Wijaya.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Meski demikian, ia yakin penjualan sepeda motor Honda bakal bisa menembus target pada 2022, yaitu antara 4,2-4,4 juta unit.

Sementara menurut Executive Vice President Director AHM Johannes Loman yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), industri sepeda motor Tanah Air masih berkembang pasca pemulihan efek pandemi seiring meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat.

Menurut Loman, target AISI 2022 masih tidak berubah untuk penjualan roda dua yaitu sebesar 5,1-5,4 juta unit dan bisa lebih dari itu jika pasokan dari komponen bisa berjalan lancar. Berdasarkan data AISI, pada kuartal pertama tahun ini, wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer lima produsen berjumlah 1.262.586 unit. Lima produsen itu, adalah Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS. []