Aturan Baru Operasional Angkutan Barang Selama Lebaran 2022

Ilustrasi kendaraan/truk angkutan barang. (Foto:ist)
Ilustrasi kendaraan/truk angkutan barang. (Foto:ist)

Jakarta – Kementerian Perhubungan memperbarui aturan operasional angkutan barang dengan membatasi angkutan barang di Ruas Jalan Tol dan Ruas Jalan Non Tol mulai 28 April sampai 1 Mei 2022 dan arus balik mulai 6 sampai 9 Mei 2022.

“Sudah kami sampaikan dengan para operator angkutan barang juga termasuk asosiasi logistik yang nantinya ada beberapa kendaraan dengan jenis komoditas tertentu yang tidak boleh melintasi ruas jalan tol dan ruas jalan nasional,” tutur Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, dikutip Selasa (26/04/2022).

Adapun pengaturan pembatasan operasional angkutan barang yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Mobil barang dengan jumlah berat yang diizinkan lebih dari 14 ribu kilogram.
2. Mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih.
3. Mobil barang dengan kereta tempelan, dan kereta gandengan
4. Mobil barang yang digunakan untuk mengangkut bahan galian meliputi tanah, pasir, dan/atau batu, bahan tambang, dan bahan bangunan.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

Pengaturan pembatasan operasional angkutan barang, berlaku di Ruas Jalan Tol dengan waktu pemberlakuan sebagai berikut :

• Untuk arus mudik mulai 28 April 2022 pukul 00.00 WIB sampai dengan 1 Mei 2022 pukul 12.00 WIB dan arus balik pada 6 Mei 2022 pukul 00.00 WIB sampai dengan 9 Mei 2022 pukul 12.00 WIB.

• Untuk di Ruas Jalan Non Tol (Jalan Nasional) arus mudik berlaku mulai 28 April 2022 – 1 Mei pukul 07.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB. Namun pada Minggu, 1 Mei 2022 hanya sampai pukul 12.00 WIB.

“Khusus untuk di ruas non tol saat arus balik nanti berlaku mulai 6 – 9 Mei 2022 mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB namun pada tanggal 9 Mei hanya berlaku sampai pukul 12.00 WIB,” tegas Dirjen Budi.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Dirjen Budi juga menegaskan, pembatasan operasional angkutan barang tak hanya diberlakukan di Jakarta, tetapi juga dilakukan di sejumlah daerah di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, hingga Bali dengan melibatkan pihak Kepolisian dalam hal pengawasan.

Adapun 16 Ruas Tol yang diberlakukan pembatasan operasional angkutan barang yakni :

1. Ruas Tol Bakauheni – Palembang; 2. Ruas Tol Jakarta – Tangerang – Merak;
3. Ruas Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo;
4. Ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR);
5. Ruas Tol Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
6. Ruas Tol Jakarta – Cikampek;
7. Ruas Tol Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
8. Ruas Tol Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan;
9. Ruas Tol Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
10. Ruas Tol Krapyak – Jatingaleh; 11. Ruas Tol Jatingaleh – Srondol; 12. Ruas Tol Jatingaleh – Muktiharjo;
13. Ruas Tol Semarang – Solo – Ngawi;
14. Ruas Tol Ngawi – Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol – Pasuruan – Probolinggo;
15. Ruas Tol Surabaya – Gresik dan; 16. Ruas Tol Pandaan – Malang.

kendaraan/truk angkutan barang
Ilustrasi kendaraan/truk angkutan barang. (Foto:ist)

Sedangkan daftar 29 Ruas Jalan Non Tol (Jalan Nasional) yang diberlakukan pembatasan operasional angkutan barang di antaranya;

1. Ruas Jalan Medan – Berastagi;
2. Ruas Jalan Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea;
3. Ruas Jalan Jambi – Padang via Sarolangun;
4. Ruas Jalan Jambi – Padang via Tebo;
5. Ruas Jalan Jambi – Padang via Sengeti;
6. Ruas Jalan Jambi – Palembang; 7. Ruas Jalan Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak;
8. Ruas Jalan Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer – Labuan;
9. Ruas Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto;
10. Ruas Jalan Serang – Pandeglang – Labuan;
11. Ruas Jalan Jakarta – Bekasi – Cikampek – Pamanukan – Cirebon 12. Ruas Jalan Bandung – Nagrek – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar;
13. Ruas Jalan Bandung – Sumedang – Majalengka – Cirebon; 14. Ruas Jalan Ciawi – Cianjur;
15. Ruas Jalan Cirebon – Brebes; 16. Ruas Jalan Solo – Klaten – Yogyakarta;
17. Ruas Jalan Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang;
18. Ruas Jalan Bawen – Magelang – Yogyakarta;
19. Ruas Jalan Brebes – Tegal – Ajibarang – Purwokerto;
20. Ruas Jalan Purwokerto – Banjarnegara – Wonosobo – Magelang (Secang);
21. Ruas Jalan Jogja – Wates;
22. Ruas Jalan Jogja – Sleman – Magelang;
23. Ruas Jalan Jogja – Wonosari; 24. Jalur Jalan Lintas Selatan (Jalan Daendeles);
25. Ruas Jalan Pandaan – Malang; 26. Ruas Jalan Probolinggo – Lumajang;
27. Ruas Jalan Caruban – Jombang; 28. Ruas Jalan Banyuwangi – Jember;
29. Ruas Jalan Denpasar – Gilimanuk.

Meski demikian, pengaturan operasional angkutan barang ini tidak berlaku bagi beberapa jenis kendaraan angkutan barang dengan muatan tertentu.

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama

1. Mobil barang pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas.
2. Mobil barang pengangkut barang ekspor dan impor dari dan ke pelabuhan ekspor atau impor.
3. Mobil barang pengangkut air minum dalam kemasan.
4. Mobil barang pengangkut ternak, pupuk, hantaran pos dan uang, serta barang-barang pokok seperti beras, tepung terigu, dan sebagainya

Sementara bila terjadi gangguan arus lalu lintas secara situasional, pihak Kepolisian dapat melaksanakan manajemen operasional lalu lintas dengan menggunakan rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas, serta alat pengendali dan pengaman pengguna jalan yang bersifat sementara.

“Adapun akan dilakukan penutupan sementara Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang di Wilayah Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah – DIY, Jawa Timur, dan Bali pada 28 April – 9 Mei 2022 mulai pukul 00.00 WIB s.d 24.00 WIB serta dapat dialih fungsikan sementara sebagai tempat istirahat bagi para pengguna jalan,” tandas Dirjen Budi.

Ia juga mengimbau, agar para operator angkutan barang dapat menyesuaikan aturan yang berlaku untuk menjaga kelancaran dan keselamatan selama Angkutan Lebaran 2022. []

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua