
Jakarta | The Intellectual Property Department atau Departemen Kekayaan Intelektual Thailand diperintahkan membuat sistem jalur cepat untuk pendaftaran paten guna memfasilitasi penemu Thailand. Hal itu dimulai dengan proyek percontohan pada penemuan yang berkaitan dengan perawatan kesehatan, termasuk obat-obatan, perawatan dan makanan.
Direktur jenderal departemen Vuttikrai Leewiraphan mengatakan, sistem baru tersebut akan meningkatkan daya saing dalam inovasi dan kekayaan intelektual serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pendapatan bagi orang Thailand dan pengusaha. Mengutip Bangkok Post, sistem ini dijadwalkan untuk diperkenalkan bulan depan.
Saat ini, aplikasi paten dan pendaftaran membutuhkan waktu sekitar 55 bulan dari tanggal pengajuan sampai paten diberikan. Di bawah sistem jalur cepat, periode pertimbangan akan dipotong setengahnya, menjadi 24-36 bulan.
Sejak awal pandemi hingga akhir pekan lalu, sudah ada 225 permohonan paten terkait pencegahan dan pengobatan virus corona di Thailand, yang terdiri dari 61 permohonan paten penemuan dan 164 permohonan paten kecil. Ada tiga jenis paten yang tersedia di negara tersebut, yaitu paten untuk penemuan, paten kecil dan paten desain atau juga dikenal sebagai desain industri.
Paten penemuan memiliki persyaratan paling ketat untuk memenuhi syarat perlindungan, diikuti oleh paten kecil, kemudian paten desain. Jangka waktu perlindungan paten invensi adalah 20 tahun, sedangkan masa perlindungan paten desain dan paten kecil adalah 10 tahun.
Dalam perkembangan terkait, pada 21 April lalu Wakil Menteri Perdagangan Sinit Lertkrai memimpin upacara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang kekayaan intelektual antara Departemen Kekayaan Intelektual dan Universitas Chulalongkorn untuk menghasilkan penjualan komersial untuk penelitian, guna membantu startup Thailand membangun bisnis melalui kekayaan intelektual.[]
Leave a Reply