
Jakarta | Pemerintah Jepang menargetkan pangsa pasar baterai isi ulang secara global bisa mencapai 20% pada tahun 2030. Untuk mendukung target itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi global di perusahaan Jepang hampir 10 kali lipat menjadi 600 GWh.
“Kami akan meningkatkan dukungan kami untuk membantu industri baterai Jepang memulihkan pangsa pasar global, yang telah hilang selama beberapa tahun terakhir dalam pertempuran dengan saingan China dan Korea Selatan,” ujar Direktur di Kementerian Industri Jepang Nobutaka Takeo seperti dilansir dari Reuters.
Untuk target 2030, Jepang akan meningkatkan kapasitas produksi domestik baterai yang digunakan dalam kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dan sistem penyimpanan energi menjadi 150 GWh pada tahun 2030, dari sekitar 20 GWh saat ini.
Langkah itu juga bertujuan memperluas kapasitas produksi global oleh produsen baterai Jepang menjadi 600 GWh pada tahun 2030, dari saat ini yang berkisar 60-70 GWh, dan akan menargetkan komersialisasi skala penuh dari baterai solid-state sekitar tahun 2030.
Baterai adalah produk andalan bagi Jepang untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050. Pasalnya, baterai adalah teknologi paling penting dalam elektrifikasi mobil dan perangkat mobilitas lainnya.[]
Leave a Reply