Sandiaga: Tourism Working Group G20 Bakal Bahas Penguatan Masyarakat Sebagai Agen Perubahan Transformasi Pariwisata

Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno. (Foto: Kemenparekraf)
Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno. (Foto: Kemenparekraf)

Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan dalam forum Tourism Working Group (TWG) di KTT G20 isu utama yang akan dibahas adalah penguatan masyarakat sebagai agen perubahan untuk transformasi pariwisata yang terfokus pada 5 line of action.

Adapun 5 line of action itu adalah
1. Human capital yang berkaitan dengan jobs, skills, enterpreneurship,and education
2. Inovation, digitalization and creative economy
3. Women and youth empowerment
4. Climate action, biodiversity conservations dan circular economy
5. Policy, governance, and investment frameworks.

“Dengan tema tersebut saya harap para menteri pariwisata (negara) G20 dengan dukungan UNWTO dan mitra terkait akan menyepakati dokumen policy guidelines. Yaitu pedoman penguatan komunitas dan UMKM sebagai agen transformasi pariwisata pemulihan yang berpusat pada rakyat,” tutur Sandiaga dalam sambutannya saat menghadiri Workshop Nasional “Pemulihan Sektor Pariwisata Global Melalui Penguatan UMKM dan Komunitas dalam Kerangka G20” secara daring, Kamis (21/04/2022).

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

Dalam acara tersebut, Sandiaga juga menyampaikan bahwa Indonesia akan menyampaikan pemikiran terkait sektor parekraf dalam forum Sidang Umum PBB pada awal Mei 2022 mendatang.

Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani dalam kesempatan yang sama menambahkan, Workshop Nasional ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik secara luas, khususnya pentahelix pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu para pelaku usaha, pemerintah, komunitas lokal, akademisi dan media, mengenai isu-isu yang diangkat dan dibahas dalam Kelompok Kerja Pariwisata G20.

“Workshop Nasional kali ini dapat dilihat sebagai bentuk kolaborasi antarsektor karena menghadirkan pembicara dan moderator yang mewakili kelima aktor penting dalam pentahelix pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menekankan bahwa kolaborasi merupakan kunci untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Giri.

Workshop ini juga dihadiri oleh Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh; dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. Turut hadir pula Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati; dan sejumlah perwakilan dari asosiasi pelaku parekraf di Tanah Air.

Acara ini juga diisi dengan sesi diskusi yang dihadiri oleh sejumlah perwakilan pelaku parekraf dan akademisi di antaranya Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani; Guru Besar Universitas Gajah Mada, M. Baiquni; Kepala Pusat Strategi
Kebijakan Multilateral Kementerian Luar Negeri, Rio Budhi Rahmanto; Akademisi Universitas Udayana, I Nyoman Darma Putra; dan Chairman Indonesia Tourism Forum, Sapta Nirwandar. []

Baca Juga :   Ingin Lihat Komodo? Presiden Sarankan ke Pulau Rinca, Harganya Sama