
Jakarta | Korea Selatan (Korsel) akan meluncurkan megacity kedua setelah Seoul di wilayah tenggara. Untuk mewujudkan hal itu, provinsi Busan, Ulsan dan Gyeongsang Selatan pun bergandengan tangan menciptakan megacity lintas kota dengan populasi lebih dari 10 juta.
Wali Kota Busan Park Heong-joon, Wali Kota Ulsan Song Cheol-ho dan Penjabat Gubernur Gyeongnam Ha Byung-pil menandatangani perjanjian untuk membuat unit administrasi seperti Uni Eropa, efektif pada 1 Januari 2023.
Melansir Pulse, perjanjian itu bertujuan mempromosikan keseimbangan pembangunan regional dan membawa lebih banyak kehidupan bagi ekonomi lokal. Perjanjian ini juga didukung oleh Menteri Dalam Negeri Korsel Jeon Hae-cheol dari pemerintah pusat.
Unit administratif regional bersatu yang disebut “Persatuan Khusus Bu-Ul-Gyeong” akan mengatur kota pelabuhan terbesar di South Korea, Busan, rumah negara untuk pembuatan kapal Ulsan, dan provinsi Gyeongsang yang lebih luas untuk kota-kota kecil di bagian tenggara Korsel sebagai satu kota besar.
Kemudian serikat khusus juga akan meningkatkan gabungan produksi domestik regional bruto dari tiga kotamadya dari 275 triliun won (USD 222,6 miliar) saat ini menjadi 491 triliun won, yang dapat menyaingi wilayah ibu kota negara dalam hal ekonomi dan fungsi lainnya.
Proyek megacity yang didorong sebagai bagian dari proyek pembangunan bersama antara pemerintah daerah sejak Oktober tahun lalu, berhak untuk mengembangkan jaringan lalu lintas di seluruh wilayah dan menetapkan kompleks logistik umum yang menjangkau lebih dari dua kota atas nama pemerintah pusat.
Pekerjaan kota akan dilaksanakan di 21 wilayah mulai Januari tahun depan, dengan fokus pada pengembangan industri otomotif, galangan kapal dan penerbangan. Serikat kotamadya regional bertujuan menjadi salah satu blok ekonomi terbesar kedelapan di Asia Timur Laut pada tahun 2040, bersama dengan wilayah ibu kota Korea Selatan, Beijing, Shanghai, Hong Kong, Tokyo, Osaka dan Nagoya.[]
Leave a Reply