Indonesia Targetkan Netral Karbon Dunia pada 2050

Menko Luhut dalam acara pengumuman BloombergNEF Summit Bali
Menko Luhut dalam acara pengumuman BloombergNEF Summit Bali pada Senin (18-04-2022). (Foto:Kemenko Marves)
Menko Luhut dalam acara pengumuman BloombergNEF Summit Bali
Menko Luhut dalam acara pengumuman BloombergNEF Summit Bali pada Senin (18-04-2022). (Foto:Kemenko Marves)

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sebagai ketua panitia penyelenggara G20 di tahun 2022, Indonesia menyambut baik BloombergNEF (BNEF) Net Zero Summit pertama di Bali pada 12 November 2022. Hal ini diungkapkannya dalam acara pengumuman BloombergNEF Summit Bali pada Senin (18-04-2022).

Indonesia sendiri, memiliki target untuk mencapai netral karbon dunia pada 2050 dan menjaga peningkatan suhu pada 1,5 derajat Celcius. Hal ini pun diwujudkan ke dalam tiga prioritas utama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di tahun 2022, khususnya dalam poin transisi energi nol bersih.

Menko Luhut berharap, Melalui BNEF Summit di Bali akan ada masukan dari para pemimpin bisnis global dan investor di untuk mencapai netral karbon atau net zero emission sebagai upaya memajukan pemulihan global pasca pandemi.

Baca Juga :   Satpol PP Bakal Tertibkan ABG Laki-laki Kemayu di Citayam Fashion Week

Selain itu, BNEF Summit juga akan dijadikan sebagai momen perancangan strategi yang memanfaatkan teknologi untuk membangun masa depan yang lebih kompetitif.

“Momentum tersebut akan mampu memperluas koneksi dan kolaborasi dari yang semula hanya antara sektor swasta dan publik yang ada di Indonesia,” ungkap Menko Luhut berdasarkan keterangan tertulis Rabu, (20/04/2022).

Summit bertema net zero ini, akan mempertemukan 300 pemimpin bisnis, serta investor global dan lokal untuk mengeksplorasi peluang pertumbuhan dalam transisi energi ke masa depan nol bersih dan upaya dekarbonisasi negara.

Menko Luhut dalam acara pengumuman BloombergNEF Summit Bali
Menko Luhut dalam acara pengumuman BloombergNEF Summit Bali pada Senin (18-04-2022). (Foto:Kemenko Marves)

Menurut Menko Luhut, Hal ini perlu dibahas untuk memperjuangkan transisi energi dan mekanisme pembiayaan berkelanjutan sehubungan dengan kepemimpinan G20—selain nantinya akan diadakan side event G20 dan B20.

Sementara Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) untuk Ambisi dan Solusi Iklim sekaligus Pendiri Bloomberg L.P. dan Bloomberg Philanthropies serta anggota Kaukus Advokasi Internasional B20, Michael R. Bloomberg, menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan memiliki potensi besar untuk pengembangan energi bersih, akan mampu membantu memperkuat transisi kawasan dari bahan bakar fosil.

“Dengan melakukan hal tersebut, Indonesia dapat menunjukkan bagaimana investasi yang diperlukan untuk melawan perubahan iklim, juga menciptakan lapangan kerja lokal, mendukung kewirausahaan, dan menumbuhkan ekonomi,” katanya dalam acara yang sama.

“Let’s recover together, recover stronger,” ajak Menko Luhut mengulang tema Presidensi G20 di Indonesia.

Indonesia sudah lama memberikan perhatian khusus pada nol bersih emisi. Sebelumnya, telah diselenggarakan COP26 di Glasglow dan London yang dihadiri delegasi Indonesia. []

Baca Juga :   Kemendag Targetkan Digitalisasi Sejuta Pedagang UMKM dan Seribu Pasar Rakyat