Gulf Energy Selesaikan Kesepakatan Investasi dengan Binance.US

Gulf Energy Development. (Foto: Narsum.id/Twitter @gulf_th)
Gulf Energy Development. (Foto: Narsum.id/Twitter @gulf_th)

Jakarta | Produsen listrik swasta Thailand, Gulf Energy Development telah menyelesaikan kesepakatan untuk berinvestasi dalam layanan pertukaran aset digital Binance.US yang berbasis di Amerika Serikat (AS) melalui pendanaan awal dengan jumlah yang tidak ditentukan karena terus mengembangkan digitalnya bisnis teknologi.

Gulf melalui unit usahanya, Gulf International Investment (Hong Kong), berinvestasi dalam saham seri unggulan yang diterbitkan oleh BAM Trading Services Inc, operator pertukaran aset digital yang diatur di bawah Binance.US di AS. Namun, nilai investasinya tidak diungkapkan.

“Investasi di Binance.US tidak hanya memberikan kesempatan bagi Gulf untuk berpartisipasi dalam salah satu layanan pertukaran digital yang tumbuh paling cepat dalam hal pengguna, tetapi kami juga akan mewujudkan nilai investasi yang lebih tinggi setelah IPO,” kata Chief Financial Officer Gulf Yupapin Wangviwat, seperti dikutip dari Bangkok Post.

Gulf berencana mengalokasikan belanja modal senilai 100 miliar baht selama lima tahun ke depan, dengan 75% anggaran untuk ekspansi kapasitas pembangkit listrik, 10% untuk pembangunan infrastruktur, 10% untuk bisnis gas, dan sisanya 5% untuk bisnis digital.

Baca Juga :   Starbucks Berencana Membuka 30 Gerai Baru di Thailand

Sedangkan Binance.US yang berdiri pada 2019, memiliki izin operasi di 45 negara bagian AS dan tujuh wilayah, dengan layanan yang dijadwalkan akan tersedia di seluruh AS pada akhir 2022.

Binance.US akan menggunakan hasil pendanaan awal untuk menambah jumlah karyawan, mendukung pengembalian pemasaran berbasis investasi, memperluas portofolio produknya serta membuat akuisisi potensial di masa depan.

Perusahaan tersebut juga berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dalam 2-3 tahun ke depan.[]