Jokowi Sampaikan Tiga Hal Penting dalam Upaya Memerangi Pencucian Uang

Jokowi
Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Narsum.id/Tangkapan Layar Youtube Setpres)
Jokowi
Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Narsum.id/Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Jakarta | Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tiga hal penting dalam upaya memerangi tindak kejahatan ekonomi pencucian uang dan pendanaan terorisme. Presiden mengutarakan hal itu dalam acara Peringatan 20 Tahun Gerakan Anti Pencucian Uang-Pencegahan Pendanaan Terorisme, di Istana Presiden, pada Senin (18/04/2022).

“Yang pertama, kita perlu terus-menerus melakukan terobosan. Secepatnya melakukan transformasi digital yang mengadopsi regulatory technology, menemukan terobosan hukum atas berbagai permasalahan-permasalahan yang fundamental,” kata Jokowi.

Yang kedua, PPATK sebagai lembaga negara yang berwenang dalam pencegahan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme juga perlu terus meningkatkan layanan digital.

Menurut Jokowi, caranya adalah dengan mengembangkan platform-platform pelayanan baru, menyempurnakan terobosan layanan digital yang sudah dimiliki, mengembangkan pusat pelayanan digital yang lengkap terintegrasi dan real-time, serta mampu melayani para pemangku kepentingan dengan cepat mudah tepat dan akurat.

Baca Juga :   Mahfud MD: Musuh Kita KKB Bukan Rakyat Papua

“Ketiga, seluruh kementerian dan lembaga, termasuk PPATK sebagai focal point dan financial intelegence unit harus jeli dan mampu bergerak cepat memiliki kemampuan dan perangkat untuk menangani modus-modus baru tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme yang telah melewati batas-batas negara serta telah menjadi kejahatan internasional,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan.

Presiden pun menjelaskan diperlukan antisipasi sedini mungkin di berbagai tingkatan untuk mencegah upaya yang dapat mengganggu integritas dan stabilitas sistem perekonomian dan sistem keuangan Indonesia, serta mengantisipasi peningkatan kejahatan ekonomi, seperti cybercrime dan kejahatan lain yang memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Menurut Jokowi, sinergi perlu dibangun untuk memastikan penegakan hukum yang berkeadilan, meningkatkan upaya penyelamatan pengembalian dan pemulihan keuangan negara, memberikan kepastian hukum kepada para investor baik yang ada di dalam maupun luar negeri dan membangun sistem keuangan Indonesia yang lebih kuat terintegritas dan berkelanjutan.[]